Pertanian Rakyat di Kediri Era Presiden Sukarno dan Era Presiden Soeharto Tahun 1950-1998
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang pertanian rakyat di Kediri tahun 1950 – 1998. permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kondisi pertanian rakyat di Kediri menjelang tahun 1950, (2) Bagaimana dinamika pertanian rakyat di Kediri Era Presiden Sukarno tahun 1950-1966, (3). Bagaimana dinamika pertanian rakyat di Kediri Era Presiden Soeharto tahun 1966-1998. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Landasan Teori yang digunakan adalah teori implementasi kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 1942 Jepang memasuki Kediri untuk melakukan eksploitasi sumber daya ekonomi. Jepang mengembangkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dari peningkatan produktivitas pertanian, Jepang mewajibkan rakyat untuk menyerahkan hasil pertaniannya untuk memenuhi kebutuhan perang. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, tahun 1945 pemerintah Indonesia membuat kebijakan Rencana Produksi Tiga Tahun, namun gagal. Tahun 1950 pemerintah Indonesia menyempurnakan rencana sebelumnya. Penyempurnaan terbagi dalam dua tahap. Produksi menunjukkan peningkatan hingga 1959, pemerintah memanfaatkan teknologi dalam produksi pertanian. Pertengahan tahun 1960-an, pangan tidak tercukupi dan impor beras dimulai. Tahun 1969 pemerintah membuat kebijakan baru yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor. Terdapat tiga program yang dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian, antara lain intensifikasi, ekstensifikasi, dan diverifikasi.