Show simple item record

dc.contributor.authorSUARI, I Gusti Agung Ayu Perami Raka
dc.date.accessioned2024-01-12T07:12:20Z
dc.date.available2024-01-12T07:12:20Z
dc.date.issued2023-11-01
dc.identifier.nim192210101022en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119444
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 12 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractStress oksidatif merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas (pro oksidan) dan antioksidan sehingga menyebabkan kerusakan oksidatif pada tubuh. Salah satu bentuk dari radikal bebas adalah ROS (reactive oxygen species). Ketidakseimbangan pada stress oksidatif dapat dipicu oleh produksi ROS berlebih sehingga konsentrasi ROS perlu dikendalikan oleh beberapa mekanisme pertahanan yang melibatkan sejumlah antioksidan. Antioksidan merupakan molekul yang memiliki kemampuan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya oksidasi. Antioksidan dapat ditemukan secara alami maupun sintesis. Penggunaan antioksidan sintesis berlebih dapat memicu toksisitas oleh karena itu, penggunaan antioksidan alami yang bisa didapatkan dari tumbuhan perlu dikembangkan. Salah satu tumbuhan yang terbukti dari berbagai penelitian memiliki aktivitas antioksidan yaitu kemuning. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak daun kemuning dan fraksi-fraksinya. Tujuan pengujian fraksi adalah mendapatkan senyawa aktif yang lebih spesifik. Pengujian aktivitas antioksidan pada hasil ekstraksi dan fraksinasi kemuning menggunakan metode DPPH. Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental laboratories dengan tahapan yaitu pembuatan ekstrak etanol 96% daun kemuning dengan metode maserasi. Hasil ekstrak berupa ekstrak kental difraksinasi menggunakan metode KCV (kromatografi cair vakum) dengan fase diam silika gel dan fase gerak kombinasi dari pelarut non polar ke pelarut polar yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol. Selanjutkan dilakukan pengujian antioksidan ekstrak etanol daun kemuning dan fraksi-fraksinya dengan metode DPPH. Pada penelitian ini, didapatkan persen rendemen ekstrak kental daun kemuning yaitu 22,76%. Pada fraksinasi didapatkan 8 fraksi baru yang dipisah berdasarkan hasil kromatogram yang sama, lalu ini diuji aktivitas antioksidannya. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kuersetin bekerja dengan baik sebagai kontrol positif dengan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai yaitu 𝐼𝐶50 2,108±0,0486. Nilai 𝐼𝐶50 ekstrak yaitu 60,025±1,404 termasuk dalam kategori aktivitas antioksidan yang kuat sedangkan, aktivitas antioksidan fraksi- fraksi (fraksi A-H) seluruhnya memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai 𝐼𝐶50 yaitu 42,111±1,036 ; 39,511±1,020 ; 27,817± 0,611 ; 18,268±0,297 ; 9,652±0,220 ; 17,296±0,438 ; 19,207±0,540 ; 20,572±0,383. Fraksi E menunjukan aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai 𝐼𝐶50 yaitu 9,652±0,220 sedangkan, fraksi A menunjukan aktivitas antioksidan paling rendah dengan nilai 𝐼𝐶50 yaitu 42,111±1,036. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi berada pada pelarut kombinasi antara n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan pelarut yaitu 1 : 9 sehingga senyawa antioksidan bersifat semipolar. Dari hasil analisis statistik yang sudah dilakukan dan dilihat dari hasil uji post hoc yaitu LSD dengan nilai sig < 0,05 menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan aktivitas antioksidan antara fraksi A sampai H dengan ekstrak etanol daun kemuning dan kuersetin sebagai kontrol positif. Perbedaan siginifikan aktivitas antioksidan juga terlihat antara ekstrak etanol daun kemuning dengan fraksi A sampai H dan kuersetin sebagai kontrol positif. Pada kuersetin menunjukan perbedaan signifikan aktivitas antioksidan dengan ekstrak etanol daun kemuning dan fraksi A sampai H. Beberapa fraksi yang tidak menunjukan perbedaan signifikan karena nilai sig yang > 0,05 seperti, fraksi D dengan fraksi F dan G, antara fraksi F dengan fraksi D, fraksi G dengan fraksi D dan H, fraksi H dengan fraksi G. Berdasarkan hasil penetilian dapat disimpulkan bahwa, ekstrak etanol daun kemuning memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong kuat dengan hasil nilai 𝐼𝐶50 yaitu 60,025±1,404. Untuk hasil fraksi-fraksi ekstrak daun kemuning secara keseluruhan memiliki aktivitas antioksidan tergolong sangat kuat karena nilai 𝐼𝐶50< 50 ppm sehingga proses fraksinasi mampu memisahkan senyawa-senyawa antioksidan pada ekstrak etanol daun kemuning.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFarmasien_US
dc.subjectUji Aktivitas Antioksidanen_US
dc.subjectFraksi-Fraksi Ekstrak Etanolen_US
dc.subjectDaun Kemuningen_US
dc.subjectMurraya paniculataen_US
dc.titleUji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt. Nuri S, Si., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. apt. M. Amrun Hidayat., S. Si., M.Farm.en_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record