Show simple item record

dc.contributor.authorMUSLIKH, Afifudin
dc.date.accessioned2024-01-10T07:32:24Z
dc.date.available2024-01-10T07:32:24Z
dc.date.issued2023-12-19
dc.identifier.nim190110201063en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119430
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_januari_2024_8 Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan objek berupa karya fiksi, yaitu Novel Binatangisme karya George Orwell, terjemahan Mahbub Djunaidi. Tujuan penelitian dibagi menjadi dua yaitu: 1) mendeskripsikan keterkaitan antarunsur yang digambarkan pada novel Binatangisme yang meliputi unsur judul, tema, penokohan, perwatakan dan konflik; 2) mendeskripsikan aspek psikologi humanistik yang tercermin pada tokoh-tokoh dalam novel Binatangisme. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural dan teori psikologi humanistik. Pengkajian menggunakan teori struktural digunakan untuk membedah secara rinci unsur-unsur intrinsik seperti judul, tema, penokohan, perwatakan, dan konflik dalam novel Binatangisme. Teori psikologi humanistik menggunakan teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, tentang hirarki kebutuhan manusia. Teori psikologi humanistik dapat mendeskripsikan dengan jelas aspek psikologi manusia yang terdapat pada diri tokoh. Objek kajian psikologi humanistik akan mendeskripsikan lebih mendalam, sehingga dapat membuktikan bahwa tokoh dalam novel Binatangisme adalah representasi dari realitas manusia secara kepribadiannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) membaca dan memahami isi subtansi novel; 2) mengidentifikasi dan mengolah data yang berhubungan dengan keterkaitan unsur struktural novel; 3) mengidentifikasi dan mengolah data yang berhubungan dengan unsur psikologi humanistik; 4) melakukan analisis struktural; 5) melakukan analisis psikologi humanistik; 6) menarik kesimpulan dari hasil analisis. Metode pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka. Sumber pengumpulan data yaitu buku atau jurnal yang dapat memberikan gambaran umum yang terkait dengan objek kajian. Hasil pembahasan intrinsik dalam penelitian ini didapat pengertian dari judul yang dibuat oleh penerjemah yaitu Binatangisme. Judul tersebut merujuk pada sistem pemikiran para binatang yang terdapat dalam novel. Judul Binatangisme adalah paham pemikiran para “binatang”. Pembahasan kedua yaitu tentang tema novel. Tema mayor dalam novel Binatangisme yaitu kekuasaan dapat mencerminkan dan mempengaruhi kepribadian makhluk hidup, sedangkan tema minornya ada tiga, di antaranya yaitu: a) kerjasama mempermudah tujuan bersama, b) keadilan dan kesetaraan sebagai alat persatuan, dan c) eksploitasi kerja yang menyengsarakan. Konflik dalam novel Binatangisme dibedakan menjadi dua yaitu konflik internal dan eksternal. Konflik internal berkaitan dengan batin atau diri tokoh itu sendiri. Konflik eksternal dalam binatangisme banyak dijumpai pada permasalahan hubungan antartokohnya, yaitu antara binatang melawan manusia atau binatang melawan binatang lainnya. Pembahasan unsur intrinsik membedah tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel. Tokoh yang diperkenalkan oleh pengarang lebih banyak merupakan tokoh “binatang” peternakan yang merepresentasikan kelompok manusia dalam masyarakat. Tokoh seperti “binatang” babi yang digambarkan sebagai pemikir dan merepresentasikan masyarakat kaum atas. Para anjing yang merepresentasikan aparat keamanan dalam masyarakat, atau para burung dan kambing yang digambarkan sebagai masyarakat kaum bawah. Tokoh utama dalam novel yaitu Napoleon. Napoleon merupakan tokoh antagonis yang mempunyai sifat atau watak yang egois, munafik, manipulatif, licik dan kejam. Adapun tokoh tambahan dalam novel cukup banyak antara lain yaitu: Snowball, Major, Squealer, Tuan dan Nyonya Jones, Boxer, Clover, Mollie, Moses, Muriel dan Benjamin. Mayoritas tokoh novel Binatangisme yaitu “binatang” yang merepresentasikan diri mereka seseorang manusia, sedangkan tokoh manusia dalam novel merepresentasikan seorang penjajah bagi para “binatang”. Pembahasan terakhir difokuskan pada aspek psikologi humanistik (hirarki kebutuhan Maslow) yang terdapat dalam novel Binatangisme. Analisis pembahasan didapat informasi bahwa tiga tokoh dalam novel yaitu; Napoleon, Snowball dan Boxer mempunyai tingkat kebutuhan yang sempurna. Mereka dijelaskan telah memenuhi lima tingkat kebutuhannya mulai dari fisiologis, rasa aman, cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Terpenuhinya semua tingkat kebutuhan membuat kepribadian mereka terus berkembang. Para tokoh yang telah berhasil mengaktualisasikan diri membuatnya menjadi tokoh yang kompleks dan terlihat mempunyai jati diri yang khas. Tiga tokoh yang telah dianalisis tingkat kebutuhannya menggambarkan adanya kebutuhan psikologi humanistik dalam novel Binatangisme. Terpenuhinya semua hirarki kebutuhan dapat merepresentasikan bahwa tokoh “binatang” dalam novel mempunyai kepribadian layaknya manusia pada umumnya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dra. Titik Maslikatin, M.Hum. Dosen Pembimbing anggota : Dewi Angelina, S.S. M.A.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectBinatangismeen_US
dc.subjectPsikologi Humanistiken_US
dc.subjectHirarki Kebutuhanen_US
dc.titleKajian Psikologi Humanistik Novel Binatangisme Karya George Orwell (Terjemahan Mahbub Djunaidi)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dra. Titik Maslikatin, M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dewi Angelina, S.S. M.A.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_januari_2024_8en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record