Hubungan Sindrom Ketakutan Kehilangan Momen dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Abstract
Sindrom Ketakutan Kehilangan Momen (SKKM) atau dikenal juga dengan istilah Fear of Missing Out (FoMO) berhubungan erat dengan berbagai kondisi kesehatan jiwa akibat perasaan mendalam mengenai social inferiority dan loneliness sehingga memicu gangguan cemas, major depressive disorder, serta kecenderungan untuk bunuh diri. Kondisi SKKM dan kecemasan diduga kuat dapat saling mempengaruhi sehingga dapat memperberat gejala keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara SKKM dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 168 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penilaian tingkat SKKM dilakukan dengan menggunakan kuesioner FoMO Scale Indonesian Version, sedangkan penilaian tingkat kecemasan dilakukan dengan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil penelitian mayoritas responden adalah perempuan (n=118; 70,23%), berusia 20 tahun (n=80; 40,61%), dan berasal dari angkatan 2022 (n=90; 53,57%). Sebagian besar sampel mengalami kecemasan ringan (n=103; 61,3%) dan SKKM tingkat sedang (n= 110; 65,5%). Data menunjukkan hubungan yang signifikan antara SKKM dan kecemasan dengan nilai p value 0,000. Hasil analisis lebih lanjut juga menunjukkan nilai correlation coefficient sebesar 0,414. Hal tersebut menunjukkan hubungan positif antara SKKM dengan kecemasan, yang berarti peningkatan keparahan SKKM berhubungan dengan peningkatan kecemasan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]