Show simple item record

dc.contributor.authorRAMADHANI, Laily Rahmah
dc.date.accessioned2024-01-08T04:05:09Z
dc.date.available2024-01-08T04:05:09Z
dc.date.issued2023-12-22
dc.identifier.nim202010101017en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119379
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 8 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractIndonesia sebagai negara agraris masih memiliki permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penggunaan pestisida. Sebanyak 86,90% penduduk Indonesia berhubungan erat dengan agrikultur. Klorpirifos termasuk golongan organofosfat insektisida dengan spektrum luas yang memiliki toksisitas tinggi. Metabolit klorpirifos menghasilkan klorpirifos okson yang dapat meningkatkan stress oksidatif sehingga mampu mengganggu fungsi sintesis hormon. Pengganggu sinstesis hormon berpengaruh terhadap reseptor otak menyebabkan ketidakstabilan hingga kerusakan organ yang memproduksi testosteron. Rendahnya kadar testosteron berdampak pada berkurangnya proses spermatogenesis di tubulus seminiferus sehingga lumennya tidak terisi dengan sel-sel spermatogonia yang akan mengalami maturasi dan dalam progresifitasnya, diameter tubulus seminiferus akan mengalami penyempitan serta epitel germinal mengalami penipisan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis efek lama paparan klorpirifos terhadap perubahan berat testis, diameter dan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Penelitian ini merupakan true experimental post test only control group design dengan sistem random sampling pada 25 hewan coba tikus wistar jantan (Rattus novergicus) usia 2-3 bulan yang terbagi menjadi 5 kelompok (0, 7, 14, 28, dan 56 hari), diberi paparan klorpirifos sebanyak 5 mg/kgbb/hari melalui sonde lambung. Variabel bebas berupa lama paparan klorpirifos (5mg/kgbb/hari) dan variabel terikat yaitu perubahan berat testis (g) , diameter (μm) dan ketebalan (μm) epitel tubulus seminiferus tikus wistar. Pengamatan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 100x untuk diameter dan 400x untuk ketebalan epitel tubulus seminiferus. Pengukuran diameter dan ketebalan epitel dengan perangkat lunak image raster 3.0. Penelitian ini dilakukan di Rumah Hewan Coba, Laboratorium Biomedik Farmakologi, Histologi Fakultas Kedokteran dan Laboratorium Biomedik Histologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji post-hoc LSD. Berdasarkan data yang diperoleh, analisis perubahan rata-rata berat testis, diameter dan ketebalan epitel tubulus seminiferus diperoleh hasil yang menurun seiring bertambahnya lama paparan. Data terdistribusi normal dan homogen pada uji Saphiro Wilk dan Levene dengan nilai signifikan (p>0,05). Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan nilai p<0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan berat testis, diameter dan ketebalan epitel tubulus seminiferus tikus wistar akibat lama paparan klorpirifos dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil yang didapat dari uji Post-Hoc LSD, nilai signifikan (p<0,05) sudah tampak pada kelompok P1 (Perlakuan 7 hari) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherKedokteranen_US
dc.subjectHistopatologien_US
dc.subjectKlorpirifosen_US
dc.subjectTestisen_US
dc.titlePengaruh Lama Paparan Klorpirifos Terhadap Perubahan Berat Testis, Diameter, dan Ketebalan Epitel Tubulus Seminiferus Tikus Wistaren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Elly Nurus Sakinah, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Ayu Munawaroh Aziz, M. Biomeden_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record