Nilai Eksistensi Avifauna di Blok Pringtali Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri
Abstract
Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merupakan salah satu kawasan konservasi yang sekaligus menjadi habitat penting bagi komunitas burung (avifauna). Blok Pringtali merupakan salah satu ekosistem yang termasuk zona pemanfaatan di Resort Bandealit. Blok ini awalnya didominasi oleh rerumputan sebagai feeding ground buatan bagi satwa herbivora. Namun mengalami perubahan tutupan vegetasi yang didominasi kelompok Semak dan pepohonan. Perubahan tersebut dapat dievaluasi dengan menggunakan avifauna. Keberadaan avifauna tersebut dapat diestimasi dengan menentukan nilai eksistensi avifauna yang mencakup endemisitas, perjumpaan, dan status konservasi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai eksistensi avifauna di Blok Pringtali Resort Bandealit TNMB.
Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2023 di Blok Pringtali Resort Bandealit TNMB dengan metode point count. Pengambilan data dilakukan oleh tiga orang dengan menggunakan peralatan observasi seperti camera, binokuler, perekam suara, dan alat tulis lapang. Data yang diobservasi meliputi karakteristik morfologi, cara terbang, jenis, dan jumlah individu pada lima titik pengamatan. Identifikasi dan verifikasi avifauna dilakukan dengan menggunakan aplikasi Burungnesia dan buku panduan lapang identifikasi burung serta aplikasi BirdNET (suara) yang didampingi oleh dosen pembimbing. Hasil identifikasi diteruskan untuk analisis data komposisi jenis avifauna dan perhitungan nilai eksistensi jenis.
Hasil penelitian menunjukkan keberadaan 61 spesies yang termasuk dalam 52 genus dan 31 famili di Blok Pringtali Resort Bandealit TNMB. Dua famili yang memiliki jumlah jenis terbanyak adalah Acciptridae (6 spesies) dan Pycnonotidae (5 spesies). Rata-rata nilai eksistensi spesies (Ef) avifauna yang ditemukan di Blok Pringtali Resort Bandealit TNMB adalah 49,51% yang termasuk dalam kategori sedang (cukup unik). Tiga spesies dengan nilai Ef tertinggi atau unik yaitu adalah Elang jawa (N. bartelsi) (80,00%), Empuloh janggut (Al. bres) (80,00%) dan Pelatuk-kumis jawa (Ch. mentale) (73,33%). Jadi, nilai eksistensi dengan kategori sedang tersebut mengindikasikan perjumpaannya yang rendah (jarang) dengan status konservasi rendah. Selain itu, dapat dikatakan bahwa keberadaan jenis avifauna herbivor, insektivor hingga karnivor menunjukkan variasi sumber pakan atau jenis-jenis vegetasi yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Blok Pringtali telah mengalami perubahan yang diindikasikan dengan nilai eksistensi spesies (Ef) dalam kategori sedang (cukup unik) dengan variasi avifauna pemakan buah/biji, serangga dan daging.