Hubungan Derajat Merokok terhadap Luas Lesi Foto Toraks Pasien TB MDR di RSD dr. Soebandi, Jember
Abstract
Multi Drug Resisten Tuberculosis (MDR TB) merupakan penyakit yang
memiliki beberapa faktor risiko, salah satunya adalah perilaku merokok. Komponen
asap rokok yang bersifat toksik juga menyebabkan silia sistem pernapasan
malfungsi seperti berkurangnya panjang silia, frekuensi denyut, dan diferensiasi.
Perokok memiliki gangguan dalam presentasi antigen yang diakibatkan fungsi dan
bentuk sel inflamasi mengalami perubahan dimana makrofag alveolar akan lebih
besar dan permukaan abnormal. Karakteristik sel pada paru-paru perokok
mengalami kerusakan akibat partikel asap rokok dengan epitel menyebabkan
aktifnya respon imun dan inflamasi serta mengakibatkan kerusakan pada sistem
pertahanan paru-paru. Foto toraks merupakan salah satu jenis pemeriksaan
penunjang dalam menegakkan tuberkulosis dan menilai luas lesi pada pasien
tuberkulosis. Gambaran radiologi toraks yang khas berupa ditemukannya infiltrat,
kavitas atau nodul retikuler.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan
desain cross-sectional yang dilaksanakan di Poli Paru RSD dr. Soebandi Jember.
Sampel penelitian adalah pasien TB MDR yang melakukan kunjungan rawat jalan
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 40 pasien dipilih menggunakan total
sampling dari total populasi sebanyak 82 pasien. Penelitian ini menggunakan data
primer dari kuesioner indeks Brinkman untuk mengetahui derajat merokok yang
diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, dan berat serta data sekunder dari rekam
medis pasien TB MDR untuk mengetahui luas lesi toraks yang diklasifikasikan
menjadi luas dan minimal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Oktober
2023.
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
ix
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara
derajat merokok dengan luas lesi foto toraks pasien TB MDR di RSD dr. Soebandi
Jember. Berdasarkan pengolahan data penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan
antarvariabel tidak berhubungan signifikan dengan p > 0,05. Banyak faktor yang
dapat memengaruhi hasil dalam penelitian ini dimulai dari metode penelitian dan
juga proses pengambilan data. Adapun hasil temuan lain dalam penelitian ini ratarata pasien TB MDR sudah merokok selama 22 tahun dengan konsumsi rokok ratarata per hari 12 batang dan hasil penelitian mayoritas pasien merupakan seorang
perokok derajat ringan dengan lesi luas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak
adanya hubungan yang signifikan antara derajat merokok dengan luas lesi foto
toraks pasien TB MDR di RSD dr. Soebandi Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]