Adaptasi Bencana pada Pemukiman di Kawasan Rawan Longsor di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember di Indonesia memiliki masalah tanah longsor yang serius. Menurut RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-2035, sekitar separuh kecamatan di Kabupaten Jember termasuk daerah rawan longsor, termasuk Kecamatan Arjasa. Di Kecamatan Arjasa, Desa Kemuning Lor menjadi fokus penelitian karena memiliki kemiringan tanah yang curam dan jumlah penduduk yang padat. Meskipun ada kebijakan pembatasan penggunaan lahan di daerah rawan longsor, pemukiman masih terus dibangun di zona rawan longsor, dan penerapan kebijakan tersebut masih belum optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah penyesuaian untuk pemukiman di Desa Kemuning Lor agar dapat mengurangi dampak dari bencana longsor. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan metode overlay untuk pemetaan tingkat kerawanan longsor dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan langkah-langkah adaptasi yang tepat. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa sebagian besar area rawan longsor di Desa Kemuning Lor berada pada tingkat rendah, mencakup sekitar 297,72 hektar atau sekitar 41,18% wilayah. Sedangkan menurut analisis AHP, dapat disimpulkan bahwa urutan prioritas adaptasi bencana longsor yaitu alternatif Adaptation by Reaction sebagai prioritas pertama. Kemudian dilanjutkan dengan alternatif Adaptation by Adjustment, Flexibility, Generality, Elasticity, dan prioritas terakhir yaitu Adaptation by Withdrawal. Temuan penelitian ini menekankan perlunya mempertimbangkan alternatif adaptasi sebagai bagian dari upaya penyesuaian terhadap bencana longsor. Diharapkan langkah-langkah ini dapat disesuaikan dengan kondisi zona rawan longsor untuk mengurangi dampak bencana longsor di Desa Kemuning Lor.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]