Analisis Teknik Long Take Dalam Membangun Realisme Ruang dan Waktu pada Film The Revenant (2015)
Abstract
Film dapat dibagi menjadi dua unsur pembentuk yakni,unsur naratif dan
sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama
lain untuk membentuk sebuah film, Kedua unsur pembentuk ini sangat penting dan
saling berkesinambungan, sehingga maksud dan tujuan dari segi cerita pada film
dapat dimengerti oleh penonton. Setelah unsur naratif dan sinematik, terdapat juga
aspek pendukung yang tidak kalah penting pada film yaitu sinematografi sehingga
visual yang dihasilkan akan lebih tersampaikan kepada penonton. Dalam
sinematografi terdapat salah satu teknik pengambilan gambar yang menarik yaitu
teknik pengambilan gambar long take dengan durasi yang panjang dan tidak ada
interupsi gambar selama durasi sehingga visual yang dihasilkan pada penonton
akan lebih terlihat nyata.
Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan teknik long take dalam membangun realisme ruang dan waktu
sehingga dapat terlihat analisa efek teknik long take tersebut pada film The
Revenant yang di dominasi oleh teknik long take dalam membangun realisme ruang
dan waktu.
The Revenant adalah sebuah proyek film dari sineas peraih Oscar tahun lalu,
Alejandro G. Inárritu. Film The Revenant telah meraih puluhan penghargaan dan
termasuk sukses di ajang Golden Globe baru kemudian meraih sebagai film terbaik,
serta 12 nominasi Oscar pada ajang Academy Awards Film ini sendiri di inspirasi
dari kisah nyata Hugh Glass yang diadaptasi novel berjudul sama karya Michael
Punke. Alasan pemilihan obyek ini karena adanya penggunaan teknik pengambilan
gambar long take terlihat dominan dalam beberapa adegan pada film The Revenant.
Dengan adanya long take pada pengambilan gambarnya, visual akan lebih terlihat
nyata dengan tidak adanya interupsi pada gambar selama durasi yang sudah
ditentukan sehingga membuat penonton dapat lebih terlibat dan seolah-olah
menjadi bagian dari film serta ikut merasakan emosi yang dialami pemeran dalam
film.
Penelitian ini akan menggunakan teori long take dari Bordwell untuk
mengelompokkan adegan yang sesuai dengan penggunaan durasi pengambilan
gambar yang lebih dari rata-rata panjang durasi satu shot dan kontinuitas ruang dan
waktu serta penggunaan aspek pendukung long take yaitu aspek sinematografi,
kemudian dianalisis menggunakan teori Realisme oleh Bazin. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi,
dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi
data, analisis data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membuktikan bagaimana teknik
pengambilan gambar long take dapat membangun realisme ruang dan waktu dengan
menggunakan lima sampel adegan. Peneliti berfokus pada penggunaan teknik
pengambilan gambar Long take pada film The Revenant untuk membuktikan
pengaruhnya dalam membangun realisme ruang dan waktu. Teknik pengambilan
gambar long take dapat membangun realitas ruang dan waktu pada visual film The
Revenant. Penonton akan merasa lebih terlibat langsung dalam adegan dan dapat
merasakan emosional pemeran pada film The Revenant. Pengaruh penggunaan
Teknik pengambilan gambar Long take yang didukung dengan adanya aspek
sinematografi yaitu framing, angle, movement, dan handheld sehingga realitas
visual ruang dan waktu yang dihasilkan akan lebih maksimal. Peneliti menemukan
adanya pola yang digunakan sinematografer untuk membangun realitas ruang dan
waktu pada film The Revenant berdasarkan dari lima sampel adegan. Pola tersebut
berdasarkan penerapan aspek pendukung long take yaitu aspek sinematografi yang
terdapat dalam long take.