Show simple item record

dc.contributor.authorAMALIA, Tyas Rika
dc.date.accessioned2023-11-13T07:19:41Z
dc.date.available2023-11-13T07:19:41Z
dc.date.issued2023-01-17
dc.identifier.nim182210101137en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118707
dc.description.abstractDiabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan berdasarkan kelainan sekresi insulin yang tidak mencukupi, resistensi insulin atau keduanya. Prevalensi DM di Indonesia meningkat lebih cepat yaitu sebesar 2,6% pada tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun 2013. Penderita DM tipe 2 memiliki persentase tertinggi sejumlah 90% dari total penderita DM. Salah satu pendekatan terapi untuk mengobati diabetes melitus yaitu melalui penghambatan pada enzim α‑amilase dan α‑glukosidase. Salah satu terapi obat sintetik DM yang berkerja sebagai inhibitor α‑amilase dan α‑glukosidase yaitu akarbosa. Bahan alam yang dapat dikembangkan potensinya sebagai antidiabetes yaitu ekstrak etanol sayur pakis, sintrong dan boboan. Senyawa golongan flavonoid diketahui dapat menghambat aktivitas dari enzim α-amilase. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas penghambatan ekstrak etanol sayur pakis, sintrong dan boboan terhadap enzim α- amilase dan mengetahui perbandingan aktivitasnya dengan akarbosa sebagai kontrol positif. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Kimia Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sampel sayur pakis, sintrong dan boboan yang digunakan diperoleh dari daerah Kecamatan Sumbersari, Jember. Ekstraksi dilakukan dengan menggabungkan metode Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) dan maserasi dengan rendemen ekstrak sayur pakis, sintrong, dan boboan masingmasing sebesar 10,559%; 12,283%; 11,852%. Pengujian secara in vitro dilakukan menggunakan prinsip kolorimetri yang dibaca pada ELISA reader. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 540 nm. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim α-amilase oleh ekstrak etanol sayur pakis, sintrong,dan boboan memiliki rata - rata nilai IC50 masing-masing sebesar 576,875 ± 12,791; 575,101 ± 14,681; dan 665,855 ± 20,278 μg/mL. Sedangkan nilai IC50 pada kontrol positif akarbosa sebesar 72,626 ± 0,925 μg/mL. Dari nilai IC50 yang diperoleh aktivitas inhibitor enzim α-amilase ekstrak etanol sayur pakis, sintrong, dan boboan lebih lemah dibandingkan kontrol positif akarbosa. Perbedaan kekuatan masing-masing ekstrak sampel dapat disebabkan perbedaan kandungan senyawanya dan kadar senyawa yang terkandung. Beberapa senyawa yang terkandung dalam ketiga ekstrak yang berperan sebagai inhibitor enzim α- amilase yaitu kuersetin. Hasil uji statistik one way ANOVA menunjukkan nilai IC50 ekstrak berbeda secara signifikan (p<0,05) bila dibandingkan dengan akarbosa. Uji lanjutan LSD menunjukkan ekstrak sayur boboan memiliki aktivitas penghambatan paling lemah terhadap enzim α-amilase, sedangkan sayur sintrong dan pakis memiliki aktivitas yang kurang lebih sama. Berdasarkan uraian di atas, ketiga ekstrak pada uji in vitro diketahui memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim α-amilase sehingga berpotensi dikembangkan sebagai terapi alternatif penderita penyakit DM khususnya tipe 2.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectDiabetes Melitusen_US
dc.subjectEnzim α-amilaseen_US
dc.subjectnilai IC50en_US
dc.titleUji Aktivitas Penghambatan Α-Amilase Ekstrak Etanol Sayur Pakis (Diplazium Esculentum), Sintrong (Crassocephalum Crepidioides) Dan Boboan (Cleome Rutidospermae)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Farmasien_US
dc.identifier.pembimbing1apt. Fransiska M. C., S.Farm., M.Farmen_US
dc.identifier.pembimbing2apt. Ika P.D. S.Farm., M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record