Pengaruh Belanja Modal, Inflasi, dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Disparitas Pendapatan di Kawasan Bakorwil V Jawa Timur
Abstract
Pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha dalam meningkatkan
pendaptan perkapita melalui jalan dengan pengelolahan kekuatan potensial dari
suatu ekonomi untuk menjadi ekonomi rill, dimana dilakukan dengan caran
menanamkan modal, menambahkan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,
penggunaan teknologi, dan meningkatkan kemampuan dalam manajemen dan
organisasi. Ketimpangan dapat terjadi karena adanya perbedaan kandungan sumber
daya alam dan kondisi geografi yang berbeda di setiap daerah. Perbedaan
kemampuan produksi dan jasa dapat mempengaruhi ketimpangan pada daerah,
karena faktor penting dalam melakukan produksi adalah sumber daya alam.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan cepat apabila memiliki SDA yang tinggi
karena akan mendorong produksi barang dan jasa, begitu pula sebaliknya apabila
suatu daerah memiliki sumber daya alam yang rendah akan lambat juga
pertumbuhan ekonominya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besaran
ketimpangan pendapatan dan pengaruh antara belanja modal, inflasi, dan IPM
terhadap ketimpangan pendapatan di kawasan Bakorwil V Jawa Timur. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data
yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik, Djpk.Kemenkeu, Bappeda. Metode analisis untuk
mengetahui besaran ketimpangan menggunakan Indeks Entropi Theil, kemudian
metode analisis untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dengan variabel
independen adalah Regresi Data Panel.
Berdasarakan hasil analisi indeks entropic theil disimpulkan bahwa
ketimpangan Kabupaten dan kota di kawasan Bakorwil V Jawa Timur dalam kurun
waktu 2016 hingga 2022 berada pada rata-rata 0,97-0,98 dimana menjauhi angka 0
hal ini berarti distribusi pendapatan masih kurang merata. Dimana terdapat 2
wilayah yan memiliki rata-rata indeks entropic theil melebihi 1 yaitu Kabupaten
lumajang dan dan kota probolingo.
Berdasarkan hasil analisi regeresi data panel menggunkan model fixed
effect model pengaruh belanja modal, Inflasi, dan Indeks Pemabangunan Manusia
terhadap ketimpangan pendapatan di kawasan Bakorwil V Jawa Timur tahun 2016-
2022 didapatkan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan dan 1
variabel yang berpengaruh tidak signifikan. Variabel yang berepengaruh signifikan
adalah Belanja modal dan Inflasi kemudian yan tidak signifikan adalah Indeks
pembangunan manusia. Hal ini berarti belanja modal dan Inflasi memiliki pengaruh
terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia tidak
memiliki pengaruh terhadap ketimpangan pendapatan.