Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSUANDEWI, Made
dc.date.accessioned2023-10-17T05:59:02Z
dc.date.available2023-10-17T05:59:02Z
dc.date.issued2023-06-22
dc.identifier.nim190810101050en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118335
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_agustus_2023_21 Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 Oktober 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractMigrasi antar wilayah di dalam negeri sering kali menjadi pendorong utama dalam mobilitas ekonomi dan sosial penduduk, terutama bagi kaum muda yang memiliki kualifikasi pendidikan yang tinggi. Hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan, terutama dalam konteks tenaga kerja yang semakin global, karena memberikan kesempatan yang semakin besar bagi individu dengan modal manusia yang baik untuk melakukan perpindahan ke tempat-tempat yang memiliki kesempatan kerja yang lebih luas. Dalam skala regional maupun nasional, kehadiran migran berpendidikan tinggi akan sangat mempengaruhi sumber daya manusia di suatu wilayah, termasuk stok dan kualitasnya, yang pada akhirnya akan menentukan potensi pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Kawasan industri, yang sejarahnya sudah menjadi tujuan utama migrasi internal di Indonesia, juga dapat menjadi peluang besar untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia di wilayah tersebut dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk migran berpendidikan tinggi yang datang ke kabupaten/kota. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh upah minimum kabupaten/kota, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat kesempatan kerja terhadap migrasi masuk tenaga kerja berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri di Indonesia. Masuknya para migran berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri yang pesat menimbulkan tantangan tersendiri bagi para migran sehingga seseorang atau individu membuat keputusan untuk melakukan migrasi yang dimana mereka akan menghadapi berbagai dinamika di daerah tujuan. Para migran juga perlu mempertimbangkan dan memahami upah minimum, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja pada masing-masing kabupaten/kota kawasan industri yang akan menjadi tujuan migrasi (Can Cui et al., 2014; Alias dan Peng, 2012; Salvatore Strozza et al., 2019). Munculnya para migran xii berpendidikan tinggi tentunya akan memberikan dampak bagi wilayah tujuan migrasinya (Bonjour et al., 2017). Peneliti memilih kabupaten/kota kawasan industri sebagai daerah tujuan migrasi karena daerah atau wilayah ini memiliki peluang kerja yang lebih baik, tingkat upah yang lebih tinggi, ketersediaan infrastruktur yang menunjang produktivitas, dan lingkungan yang kondusif. Kabupaten/kota kawasan industri yang digunakan berjumlah 49 kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan daftar kawasan industri dari Kementerian Perindustrian. Dalam melakukan penelitian tersebut peneliti mengadaptasi model penelitian dari jurnal Can Cui et al. (2014) yang dimodifikasi dan ditambahkan variabel kesempatan kerja dari Salvatore Strozza et al. (2019) dan juga ditambahkan pertumbuhan ekonomi yang juga berpengaruh terhadap migrasi berpendidikan tinggi dari jurnal Maizam Alias dan Tey Nai Peng (2012). Selain acuan dari jurnal diatas pengambilan upah minimum, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat kesempatan kerja yang digunakan dalam penelitian ini juga diambil berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Everest S. Lee dan Ravenstein terkait faktor penarik seseorang atau individu untuk melakukan migrasi. Dalam penelitian ini karena menggunakan konteks dari tenaga kerja maka upah minimum kabupaten/kota dalam penelitian ini menggunakan upah riil. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, dan lembaga pemerintahan terkait dengan jumlah 49 kabupaten/kota pada tahun 2019-2021. Berdasarkan pemaparan dari hasil analisis dan uji hipotesis yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil analisis dari pertanyaan penelitian pertama dapat dijelaskan melalui pengaruh yang terjadi pada upah minimum kabupaten/kota terhadap migrasi masuk tenaga kerja berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi upah minimum kabupaten/kota, maka akan semakin tinggi atau meningkat para migran tenaga kerja berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri. Selain itu, pengaruh positif yang terjadi diantara upah minimum kabupaten dan migrasi tenaga kerja berpendidikan tinggi juga menunjukkan bahwa tenaga kerja telah xiii memperoleh upah yang mereka inginkan di kabupaten/kota kawasan industri yang menjadi tujuannya untuk bermigrasi. Selanjutnya, hasil analisis dari pertanyaan penelitian kedua dapat dijawab melalui pengaruh yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi terhadap migrasi masuk tenaga kerja berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin tinggi atau meningkat para migran tenaga kerja berpendidikan tinggi yang melakukan migrasi ke kabupaten/kota kawasan industri. Selain itu, pengaruh positif yang terjadi diantara pertumbuhan ekonomi dan migrasi tenaga kerja berpendidikan tinggi juga menunjukkan bahwa tenaga kerja migran melihat bagaimana kondisi perekonomian pada daerah tujuan migrasi sebelum mereka melakukan migrasi ke wilayah tersebut. Berikutnya, hasil analisis dari pertanyaan penelitian ketiga dapat diungkapkan melalui pengaruh yang terjadi pada tingkat kesempatan kerja terhadap migrasi masuk tenaga kerja berpendidikan tinggi ke kabupaten/kota kawasan industri dimana terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa meskipun tingkat kesempatan kerja di kabupaten/kota kawasan industri meningkat, namun hal tersebut tidak signifikan dalam mempengaruhi keputusan tenaga kerja berpendidikan tinggi dalam melakukan migrasi ke kabupaten/kota tersebut. Hasil ini juga menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti ketersediaan pekerjaan yang tidak sesuai, faktor lingkungan dan kulitas hidup, biaya hidup, serta hubungan keluarga dan sosial yang juga menjadi pertimbangan bagi tenaga kerja berpendidikan tinggi untuk melakukan migrasi. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian jurnal acuan yang dilaksanakan oleh Can Cui et al. (2014). Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya perbedaan terkait dengan migrasi tenaga kerja berpendidikan tinggi yang dipilih sebagai studi kasus, perbedaan dari segi karakteristik, wilayah pelaksanaan penelitian, latar belakang budaya, ekonomi, maupun sosial-politik didalam negara tersebut. Oleh karena faktor-faktor tersebutlah, terdapat perbedaan hasil penelitian ini dengan peneilitian acuan jurnal.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Fivien Muslihatinningsih, S.E., M.Si Dosen Pembimbing Anggota : Aisah Jumiati, S.E., M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectMigrasi Tenaga Kerjaen_US
dc.subjectUpah Riilen_US
dc.subjectPertumbuhan Ekonomien_US
dc.subjectTingkat Kesempatan Kerjaen_US
dc.titleAnalisis Migrasi Tenaga Kerja Berpendidikan Tinggi di Indonesiaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiEkonomi Pembangunanen_US
dc.identifier.pembimbing1Fivien Muslihatinningsih, S.E., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Aisah Jumiati, S.E., M.P.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_agustus_2023_21en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record