Nilai Imbibisi dan Sineresis Dental Impression Berbahan Dasar Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii)
Abstract
Alginat merupakan salah satu jenis bahan cetak elastik irreversible
hydrocolloid. Komposisi utamanya berupa natrium alginat yang dapat diperoleh
melalui ekstraksi rumput laut, salah satunya Kappaphycus alvarezii (K.alvarezii).
Pada pembuatan dental impression, terdapat beberapa karakteristik fisik yang
harus dipenuhi seperti stabilitas dimensi yang berkaitan dengan sifat imbibisi dan
sineresis. Imbibisi terjadi ketika bahan cetakan direndam dalam air pada waktu
tertentu sehingga terjadi ekspansi yang mengakibatkan distorsi pada cetakan.
Sebaliknya, sineresis dapat terjadi apabila bahan cetak dibiarkan di udara terbuka
sehingga terjadi penguapan yang menyebabkan pengerutan dan hasilnya menjadi
tidak akurat serta stabilitas dimensi menjadi buruk. Spesifikasi ADA no 18 terkait
perubahan maksimum yang diperbolehkan untuk bahan cetak alginat tidak boleh
melebihi 0,5% dari ukuran semula. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menganalisis imbibisi dan sineresis pada dental
impression dari ekstrak rumput laut merah jenis K. alvarezii.
Penelitian ini menggunakan metode experimental laboratory dengan post test
only with control group design. Terdapat 2 kelompok yang digunakan yaitu
kelompok kontrol berupa dental impression merek Hygedent, dan kelompok
perlakuan menggunakan dental impression hasil ekstraksi K. alvarezii, masingmasing 4 sampel untuk setiap kelompok. Uji dilakukan menggunakan alat master
die dimasukkan ke dalam ring tube yang sudah berisi dental impression Hygedent
dan hasil ekstraksi K.alvarezii. Dental impression tersebut diberi perlakuan
imbibisi dan sineresis, lalu hasil cetakan negatif dicor dengan gipsum. Data dari
kedua uji tersebut, kemudian dianalisis dengan SPSS berupa uji normalitas, uji
homogenitas, dan T-Test
Pada uji parametrik T-Test didapatkan perbedaan signifikan pada kelompok
kontrol dan perlakuan, yaitu nilai sig 0,039 (p≤0.05) untuk uji imbibisi dan 0,002
(p≤0.05) untuk uji sineresis. Besar nilai imbibisi kelompok kontrol yaitu 0,50%,
sedangkan untuk kelompok perlakuan sebesar 0,33%. Pada hasil pengukuran uji
sineresis, rata-rata untuk kelompok kontrol yaitu 0,53%, sedangkan pada
kelompok perlakuan sebesar 0,28%. Hasil data tersebut menunjukkan besarnya
perubahan ukuran dimensi bahan cetak setelah dilakukan uji imbibisi dan
sineresis. Rendahnya nilai imbibisi dan sineresis pada kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kelompok kontrol tersebut bisa disebabkan oleh faktor
kerapatan partikel, komposisi dari alginat, perubahan suhu, berat molekul, teknik
manipulasi, serta jenis dan lokasi dari tumbuhnya rumput laut.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dental impression
hasil ekstraksi rumput laut K. alvarezii memiliki nilai imbibisi dan sineresis yang
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]