Hubungan Kebiasaan Pemberian MPASI dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Baduta di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Abstract
Usia anak kurun 2 tahun (0-24 bulan) merupakan masa yang berisiko bagi pertumbuhan dan perkembangan apabila tidak diperhatikan dengan tepat. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beragam faktor diantaranya yaitu faktor nutrisi. Pertumbuhan dan perkembangan yang baik memerlukan nutrisi yang apabila tidak dipenuhi akan mempengaruhi status gizi dan perkembangan anak. Anak mulai usia 6-24 bulan membutuhkan asupan nutrisi tambahan dari makanan pendamping ASI atau yang disebut MPASI. Berdasarkan hasil survey pada anak usia 6-24 bulan di Indonesia kualitas MPASI yang rendah menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan pemberian MPASI dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia bawah dua tahun (baduta). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anak baduta di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sampel yang didapatkan sebanyak 69 responden yang hadir saat penelitian. Uji analisis yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan pemberian MPASI dengan pertumbuhan dan perkembangan baduta.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]