• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    OPTIMASI KOMPOSISI HPMC K4M, KITOSAN, DAN KARBOPOL PADA TABLET METFORMIN HCl SISTEM KOMBINASI MENGAPUNG DAN LEKAT MUKOSA

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_Dhunik Lukitasari_001.pdf (107.5Kb)
    Date
    2013-09-24
    Author
    Dhunik Lukitasari
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Saat ini Gastro Retentive Drug Delivery System (GRDDS) sedang menjadi sorotan karena beberapa keuntungan yang dimilikinya yaitu mampu mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah, menurunkan efek samping dan toksisisitas, meningkatkan bioavailabilitas obat-obat yang daerah absorbsinya di lambung, dan mengurangi frekuensi penggunaan obat. GRDDS dapat dilakukan dalam beberapa sistem dan salah satunya adalah sistem mengapung. Sistem mengapung mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah mampu melindungi sediaan dari gerakan peristaltik lambung karena letak sediaan menjauhi pylorus. Kekurangannya adalah tidak bisa mempertahankan sediaan pada saat volume cairan lambung sedikit dan pada saat posisi tubuh terlentang. Menanggapi hal tersebut maka peneliti mencoba untuk mengembangkan suatu sistem kombinasi mengapung dan lekat mukosa yang diharapkan obat mampu melekat pada mukosa dan bertahan lebih lama di lambung saat posisi tubuh terlentang atau volume cairan lambung sedikit. Pengembangan sistem kombinasi dalam penelitian ini dilakukan pada tablet metformin HCl dengan polimer yang digunakan adalah HPMC K4M, karbopol, dan kitosan. Pembuatan tablet dilakukan dengan metode granulasi basah. Alasan pemilihan metformin HCl adalah kelarutannya tinggi dalam medium disolusi, absorpsinya terbatas pada bagian atas saluran cerna, bioavailabilitas oralnya 50-60%, dan waktu paruhnya kurang lebih 3 jam (Yogeshkumar, 2006). Alasan penggunaan polimer HPMC K4M adalah karena polimer tersebut mudah membentuk gel dan merupakan matrik pH-independent (Ravi et al., 2008). Alasan penggunaan kitosan adalah karena kemampuan adhesifnya bagus pada mukosa dan dapat membentuk gel pada suasana asam (Rowe, 2009). Alasan penggunaan karbopol adalah matriks hidrogel dan mempunyai kemampuan bioadhessive (Rowe, 2009). Komposisi yang optimal sangat diperlukan untuk menghasilkan respon yang diharapkan, oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan optimasi dengan metode simplex lattice desaign. Komposisi optimum harus memenuhi rentang faktor dan kriteria respon. Faktor yang dipilih adalah HPMC K4M, kitosan, dan karbopol dengan rentang faktor 10-190 sedangkan kriteria respon yang diharapkan adalah floating lag time 20-600 detik, floating duration time 12 jam, swelling index 80-150%, dan kekuatan mucoadhesive 20-40 gram. Berdasarkan hasil penelitian semua formula memiliki kemampuan mengapung dan waktu yang dibutuhkan untuk mengapung tidak lebih dari 600 detik, akan tetapi hanya empat formula yang mampu mempertahankan kondisi mengapungnya lebih dari 12 jam yaitu formula 1, 4, 6, dan 7. Formula 2 hanya mampu bertahan selama 8 jam dikarenakan integritas gelnya sangat rendah atau mudah rapuh (Sugita, 2010). Formula 3 dan 5 tidak mampu bertahan lebih dari 1 jam dikarenakan pada F3 karbopol tidak mampu membentuk gel pada kondisi asam, sedangkan pada F2 kitosan dan karbopol mengalami interaksi akibat perbedaan muatan sehingga menurunkan efek pembentukan gel. Kemampuan mengembang didapatkan pada formula 1, 2, 4, 6, dan 7 dengan prosentase pengembangan sebesar 69,128; 111,412; 57,176; 87,613; dan 58,086. Kemampuan lekat mukosa didapatkan pada semua formula dengan kekuatan lekat mukosa sebesar 11,4748; 11,8081; 22,1415; 11,8081; 22,4748; 22,4748; dan 21,4748. Hasil respon dari tiap pengujian dianalisis dan ditentukan formula optimumnya dengan software Design Expert 8.0.6. Dari hasil analisis tersebut didapatkan 9 formula optimum. Salah satu dari formula optimum tersebut diuji kinetika pelepasannya dan didapatkan hasil bahwa kinetika pelepasannya mengikuti orde nol dan model Higuchi dimana pelepasannya dikontrol secara erosi dan difusi matrik (Chowdary et al., 2003), meskipun demikian mekanisme pelepasan formula optimum lebih didominasi mekanisme difusi matrik karena nilai koefisien korelasi (r) pada persamaan model Higuchi paling besar diantara lainnya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1183
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1505]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository