Sanitasi Kandang sebagai Faktor Risiko Keberadaan Protozoa Penyebab Diare pada Feses Sapi Perah di Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember
Abstract
Sanitasi kandang yang buruk pada peternakan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada peternak. Masalah kesehatan yang terjadi adalah infeksi protozoa usus dengan gejala diare. Hal tersebut diakibatkan oleh zoonosis dari hewan ternak ke peternak. Beberapa contoh protozoa usus yang dapat ditemukan pada sapi meliputi Balantidium sp., Blastocystis sp., Entamoeba sp., Cryptosporidium sp., dan Giardia sp. Infeksi tersebut dipengaruhi oleh kebersihan individu dan sanitasi lingkungan, terutama lingkungan kandang. Komponen kelayakan kandang dipengaruhi oleh jarak sumber air dengan pembuangan limbah kotoran sapi, pengelolaan limbah kotoran sapi, kebersihan kandang, keberadaan vektor lalat, pencahayaan kandang, dan konstruksi bangunan kandang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengenai hubungan sanitasi kandang dengan keberadaan protozoa penyebab diare yang ditemukan pada feses sapi perah di Desa Kemuning Lor.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022-Februari 2023 di peternakan Desa Kemuning Lor dan pemeriksaan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Sampel penelitian ini sama dengan populasi karena menggunakan Teknik total sampling dan didapatkan 56 sampel sapi pada enam peternakan. Pemeriksaan dengan metode sedimentasi dengan pewarnaan lugol dan modifikasi ZN dan pengamatan mikroskop pada pembesaran 400x dan 1000x. Sanitasi kandang dinilai dengan lembar observasi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gambar serta dianalisis menggunakan uji koefisien kontingensi.
Hasil pemeriksaan didapatkan 21 sampel positif protozoa usus (37,5%) dengan jenis protozoa Entamoeba histolytica (86,9%), Cryptosporidium sp. (8,69%), dan Giardia lamblia (4,34%). Hasil observasi sanitasi kandang menunjukkan terdapat empat kandang memiliki sanitasi kandang yang baik (66,7%). Berdasarkan hasil uji koefisien kontingensi, sanitasi kandang memiliki hubungan keberadaan protozoa penyebab diare (p<0,05). Hasil analisis hubungan masing-masing komponen sanitasi kandang dengan keberadaan protozoa penyebab diare didapatkan lima komponen yang berhubungan (p<0,05) yaitu jarak sumber air dengan pembuangan limbah, pengelolaan limbah, keberadaan lalat, pencahayaan kandang, dan konstruksi bangunan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sanitasi kandang memiliki hubungan dengan keberadaan protozoa penyebab diare, mayoritas sanitasi kandang di Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember dalam kondisi baik, dan ditemukan jenis protozoa usus yang paling banyak adalah Entamoeba histolytica, disusul oleh Cryptosporidium sp., dan Giardia lamblia.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]