Daya Antibakteri Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) Terhadap Staphylococcus aureus
Abstract
Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut berupa gusi bengkak dan
keluar nanah/abses di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 14%. Abses
merupakan penumpukan nanah dalam rongga mulut yang terjadi akibat masuknya
bakteri yang terinfeksi. Bakteri yang sering dijumpai adalah Staphylococcus aureus.
Perawatan yang selama ini dilakukan dalam penanganan abses adalah insisi
drainase abses yang optimal dan pemberian antibiotik yang adekuat namun
penggunaan antibiotik memiliki kelemahan apabila tidak sesuai dalam
penggunaannya dapat menyebabkan resistensi. Untuk itu diperlukan suatu bahan
obat alternatif yang mempunyai resiko resisten kecil yaitu penggunaan bahan alam.
Daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) merupakan salah satu bahan
alam yang dapat dimanfaatkan karena memiliki insisi kadungan kimia berupa
triterpenoid, glikosida, sitosterol, asam format, alkaloid, flavonoid, glikosida,
saponin, dan tanin yang diketahui memiliki sifat anti bakteri. Daun ungu merupakan
1 dari 66 komoditas tanaman yang memiliki banyak aktivitas salah satunya
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis daya
antibakteri ekstrak daun ungu terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang
menggunakan kelompok kontrol dan desain pretest-posttest test only control.
Dalam penelitian ini, yang mencakup enam kelompok penelitian dua kelompok
kontrol dan empat kelompok perlakuan-metode pengenceran digunakan dengan
spektrofotometer. Amoksisilin, kontrol positif, dan BHI-B, kontrol negatif,
membentuk kelompok kontrol. Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini yaitu
24 sampel. Kelompok perlakuan terdiri dari ekstrak daun ungu (Graptophyllum
pictum L. Griff) dengan konsentrasi 25%, 12.5%, 6.25% dan 3.125%. Setiap
kelompok dimasukkan kedalam tabung dan dicampur dengan bakteri. Dilakukan
pengukuran nilai absorbansi awal menggunakan spektrofotometer lalu di inkubasi
pada suhu 37◦C selama 24 jam, kemudian dilakukan pengukuran nilai aborbansi
akhir dan pengamatan secara visual.
Data hasil pengukuran nilai absorbansi ditabulasi dan terdapat selisih ratarata (∆OD) sebelum dan sesudah inkubasi. Selisih rata rata absorbansi kelompok
dengan konsentrasi 25% yaitu -0,04, konsentrasi 12,5% yaitu -0,03, konsentrasi
6,12% yaitu 0,03 dan konsentrasi 3,125% yaitu 0,02. Hasil analisis data uji
normalitas Saphiro-Wilk dan uji Levene statistic menunjukkan bahwa data normal
serta homogen dengan Sig. > 0.05. Dilanjutkan dengan uji statistik parametrik One
Way Anova dan Post-Hoc Least Significant Difference (LSD) yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan antar kelompok penelitian yang signifikan.
Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa ekstrak daun ungu (Graptophyllum
pictum L. Griff) memiliki daya antibakteri pada konsentrasi 25% dan 12,5%.
Artinya pada konsentrasi tersebut ekstrak daun ungu mampu menghambat bakteri
Staphylococcus aureus.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2000]