Show simple item record

dc.contributor.authorBAGASKARA, Krisna Sandi
dc.date.accessioned2023-09-29T02:48:36Z
dc.date.available2023-09-29T02:48:36Z
dc.date.issued2023-08-23
dc.identifier.nim191810401070en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118065
dc.description.abstractHiperglikemia merupakan kondisi kadar glukosa darah di dalam tubuh yang melebihi batas normal. Kondisi ini dapat terjadi karena penurunan sekresi insulin, dapat disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas. Kondisi hiperglikemik secara terus menerus dapat menjadi indikasi penyakit diabetes melitus. Penggunaan obatobatan secara terus menerus dalam menangani diabetes melitus dikhawatirkan menimbulkan efek samping terhadap organ tubuh lainnya seperti hati dan ginjal, sehingga diperlukan upaya pengobatan dengan penggunaan bahan alam. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pengobatan diabetes melitus adalah mimba. Batang mimba dapat menghasilkan getah (Neem gum) yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Neem gum (NG) memiliki kandungan utama berupa senyawa polisakarida: D - glukosa D - asam glukuronat, L - arabinosa, L - fructose, mannose dan xylose. D-glukosa dan D-asam glukuronat memiliki potensi sebagai antidiabetes.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi neem gum untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus hiperglikemik.. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus) jantan sebanyak 17 ekor galur wistar umur ± 1 bulan. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok perlakuan yaitu 6 ekor kontrol, 5 ekor kelompok perlakuan STZ dan 6 ekor kelompok perlakuan STZ dilanjutkan Neem gum (NG). Tikus kelompok perlakuan STZ diinduksi STZ dengan dosis 45 mg/kg BB secara intraperitoneal untuk menimbulkan efek diabetogenik pada tikus yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi 136 mg/dL. Perlakuan NG dilakukan menggunakan konsentrasi 15%. Pemberian NG dilakukan selama 3 minggu pasca pengecekan kadar glukosa darah hari ke-7. Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada hari ke-14, 21, dan 28. Hasil pengukuran kadar glukosa darah kelompok kontrol sebelum d pemberian STZ (hari ke-0) yaitu 86,50±3,15 mg/dl dan pada hari ke-7 yaitu 85,50±7,18. Kadar glukosa darah pada kelompok pemberian STZ menunjukkan beda nyata antara hari ke-0 dan hari ke-7. Pada hari ke-0 kadar gula darah tikus perlakuan STZ (87,60±4,56 mg/dL) dan selanjutnya kadar gula meningkat pada hari ke-7 yaitu 435,34±120,33 mg/dl yang menunjukkan tikus telah mengalami hiperglikemia. Kadar glukosa hari ke-7 pada kelompok STZ tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan dengan kelompok STZ diberi NG karena NG baru diberikan mulai hari ke-7 Kadar gula darah pada kelompok STZ dan STZ diberi NG 15% pada hari ke 14, 21 dan 28 juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Meskipun terdapat kecenderungan penurunan kadar gula darah namun pemberian NG 15% belum mampu menurunkan kadar gula darah dalam kisaran normal. Kesimpulan penelitian ini NG dengan konsentrasi 15% menunjukkan kecenderungan adanya penurunan kadar glukosa darah tetapi belum berada dalam keadaan normalen_US
dc.description.sponsorshipEva Tyas Utami, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama Dra.Susantin Fajariyah,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Anggotaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectKadar Glukosa Darah Tikus (Rattus novergicus)en_US
dc.subjectHiperglikemiaen_US
dc.subjectPemberian Neem gum (Azadirachta indica)en_US
dc.titleKadar Glukosa Darah Tikus (Rattus novegicus) Hiperglikemia Pasca Pemberian Neem Gum (Azadirachta indica)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiBiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Eva Tyas Utami, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dra. Susantin Fajariyah, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 24 Agustus 2023en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_09_tanggal 29en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record