Analisis Ekspresi Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-Β Ligand (RANKL) pada Osteoblas Tulang Alveolar Tikus Periodontitis Setelah Pemberian Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.)
Abstract
Penyakit periodontal terjadi pada 20-50% penduduk dunia dan 74,1% penduduk Indonesia. Oral Health – related Quality of Life (OHRQoL) pada pasien dengan periodontitis mengalami penurunan karena fungsi utama jaringan periodontal untuk mendukung gigi dalam perlekatan gigi ke tulang alveolar terganggu serta mempengaruhi fungsi mastikasi dan fonetik. Salah satu bakteri penyebab disbiosis polimikroba adalah P. gingivalis. Faktor virulensi bakteri ini memicu gangguan pada sistem kekebalan host, mengakibatkan poket periodontal, perdarahan saat probing, dan kerusakan tulang. Hal tersebut akan berakibat pada sistem homeostasis pada tulang yang ditandai dengan penurunan jumlah osteoblas dan meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas yang mengarah pada destruksi tulang. Peningkatan dalam proses pembentukan osteoklas, yang disebut osteoklastogenesis yang dimediasi oleh macrophage colony stimulating factor untuk profilerasi prekursor osteoklas dan receptor activator of nuclear factor kappa-β ligand untuk diferensiasi osteoklas. Akibatnya, peningkatan ekspresi RANKL dalam osteoblas menghasilkan peningkatan pengikatan antara RANKL dan RANK dan penurunan ekspresi OPG dalam osteoblastogenesis. Penggunaan obat herbal dapat menjadi alternatif pengobatan periodontitis karena memiliki sifat aktivitas biologis yang berbeda, mirip dengan obat-obatan, dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat kimia. Diketahui bahwa kulit batang kakao (Theobroma cacao L.) mengandung alkaloid, saponin dan polifenol seperti tanin dan flavonoid. Dapat disimpulkan bahwa pemberian gel ekstrak etanol 10% biji kakao (Theobroma cacao L.) secara signifikan menurunkan ekspresi RANKL pada osteoblas alveolar tikus dengan periodontitis yang diinduksi P. gingivalis pada hari ke 7 dan 14.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2147]