Perancangan Sistem Distribusi Air Bersih di Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur
Abstract
Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur memiliki potensi sumber air yang banyak, namun penyediaan dan pengolahan air bersih untuk masyarakatnya belum merata. Pendistribusian air bersih ke semua pelanggan harus tetap memperhatikan aspek-aspek tertentu seperti kualitas, kuantitas dan tekanan air. Berdasarkan hasil survey wilayah studi, Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur memiliki elevasi yang bervariasi. Menurut data PUDAM Kabupaten Banyuwangi penggunaan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) pada Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur yaitu sebesar 84,80% dan Sambungan Rumah (SR) sebesar 15,20%. Merujuk pada data tersebut maka perlu dilakukan pengembangan jaringan perpipaan air bersih untuk memperluas cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proyeksi kebutuhan air banyuwangi bagian timur hingga 2042, menentukan sumber air baku yang dapat memenuhi Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur dan menentukan bentuk jaringan paling optimal untuk Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur.
Wilayah perencanaan dibagi menjadi 5 blok pelayanan dengan setiap blok terdiri dari 1 hingga 2 kecamatan dengan mempertimbangkan efektifitas distribusi air bersih. Data yang digunakan terdiri dari dua jenis data, data primer yang di dapatkan dari survei ke masyarakat dan sekunder yang di dapat dari data dinas terkait. Berdasarkan data tersebut maka di dapatkan, total kebutuhan air bersih di Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur yaitu 169,47 L/detik, kebutuhan domestik, 25,42 L/detik, kebutuhan non domestik, 194,89 L/detik, kebutuhan air total, 233,86 L/detik, kebutuhan air rata rata, Simulasi jaringan perpipaan dilakukan menggunakan software EPANET 2.2.
Sistem jaringan air bersih paling optimal di wilayah Kabupaten Banyuwangi Bagian Timur yaitu jenis cabang untuk wilayah perencanaan Songgon dan Singojuruh karena memiliki daerah yang elevasinya curam. Perencanaan di wilayah Songgon dan singojuruh dibuat menjadi tiga model perpipaan dengan menggunakan diameter dan aksesoris pipa yang sama. Pipa yang digunakan adalah pipa HDPE Rucika Black diameter 50-250 mm, 12 buah PRV(Pressure Reducing Valve), pompa yang digunakan ada 5 pompa dengan jenis yang sama, yaitu Grundfos CR dengan debit maksimal 45,5 L/detik dan tekanan maksimal 300 meter. Jenis Gabungan terbaik adalah wilayah Srono karena tekanan dan kecepatannya lebih stabil dengan dukungan kondisi wilayah yang ada serta jenis cabang yang terbaik adalah wilayah perencanaan Songgon dan Singojuruh karena dialiri dengan metode gravitasi menjadikan tekanan dan kecepatan alirannya lebih stabil.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3847]