Efektivitas Biji Pepaya Sebagai Biokoagulan dalam Pengolahan Air dengan Media Berbutir
Abstract
Sungai Bedadung menjadi salah satu sumber air baku di Kota Jember. Kualitas air Sungai Bedadung berkaitan dengan kekeruhan masih belum memenuhi baku mutu air untuk keperluan air minum, sehingga diperlukan pengolahan untuk mereduksi kekeruhan air. Salah satu penerapan koagulasi
flokulasi hidrolis yaitu pemanfaatan media berbutir. Proses koagulasi flokulasi memerlukan koagulan sebagai bahan pembubuh, namun koagulan yang umum untuk digunakan berupa koagulan sintetis. Koagulan sintetis memiliki dampak negatif khususnya pada lingkungan dan kesehatan. Oleh sebab itu, digunakan koagulan berbahan alami untuk mengatasi permasalah tersebut. Penelitian ini menggunakan air baku berupa Sungai Bedadung. Pengolahan air menerapkan penggunaan koagulasi flokulasi dengan media berbutir dan biji pepaya sebagai koagulan alami. Rancangan reaktor terdiri atas tabung koagulator yang menggunakan pasir silika berdiameter 0,5 mm setebal 20 cm. Proses flokulasi divariasikan menjadi satu media dan tiga media. Flokulator satu media tersusun atas kerikil setebal 135 mm dengan diameter butiran sebesar 5 mm, sedangkan flokulator tiga media tersusun atas kerikil setebal 70 cm, pasir kasar 30 cm, dan pasir halus 35 cm dengan diameter butiran berturut-turut 5 mm, 2 mm, dan 1 mm. Variasi variabel bebas lain yang diterapkan berupa debit yang terdiri atas 0,5;0,6; 0,7 L/menit serta waktu pengendapan 1,2, dan 3 jam. Pengolahan air menggunakan koagulasi flokulasi dengan media berbutir dan biji pepaya sebagai koagulan terbukti mampu mereduksi kekeruhan air. Dosis optimum yang diperoleh sebesar 130 ppm mampu mereduksi air dengan kekeruhan 15-110 NTU turun mencapai 45,6-2,9 NTU sehingga efisiensi penyisihan yang dihasilkan sebesar 58,55%-81,21%. Variasi jenis media yang diterapkan pada proses flokulasi terbukti berpengaruh terhadap kekeruhan akhir. Hasil uji statistik dengan menggunakan regresi linier berganda, pada variasi jenis media menghasilkan nilai signifikansi 0,002305 lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kekeruhan akhir. Variabel bebas yang terdiri atas kekeruhan awal, debit, jenis media, perlakuan, dan waktu sedimentasi secara simultan menghasilkan nilai signifikansi sebesar < 2,2 x 10-16, nilai signifikansi < 0,05 menunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kekeruhan akhir.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3847]