Analisis Kegagalan Material Baja A 536 Pada Root Blower Shaft
Abstract
Root blower berfungsi sebagai kompresor dengan memanfaatkan
pergerakan molekul dari zat yang berada di dalam alat, dengan begitu, prinsip
perubahan atau pemindahan lokasi (displacement compression) akan terjadi untuk
mendukung proses pengompresan udara. Kompresor yang mengalami kerusakan
akan berpengaruh pada produktivitas pabrik. Salah satu masalah teknik yang ada
pada pabrik adalah kerusakan poros pada Root blower. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kegagalan pada Root Blower Shaft dengan fokus pada analisis
tegangan Von mises dan Safety factor, faktor konsentrasi tegangan, dan jenis
patahan yang terjadi. Metode analisis yang digunakan meliputi observasi
makroskopis, analisis tegangan Von mises dan Safety factor dengan bantuan
software ansys workbench, dan analisis patahan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kegagalan material terjadi karena adanya konsentrasi tegangan yang
diakibatkan oleh desain poros bertingkat yang tidak memiliki fillet. Analisis
patahan melalui observasi makroskopis menunjukkan bahwa patahan yang terjadi
merupakan patahan fatik yang disebabkan oleh beban dinamis yang terakumulasi
dari pemakaian berkelanjutan. Analisis tegangan didapatkan bahwa von mises
sebesar 7,5703 Pa untuk tanpa fillet dan 3,8747 Pa untuk fillet 2,5 mm. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa dari tegangan von mises baik tanpa fillet maupun
dengan penambahan fillet tidak memenuhi syarat untuk mengalami kegagalan.
Safety factor tanpa fillet adalah 0,4 sedangkan untuk fillet 2,5 mm adalah 0,9.
Kedua hasil tersebut belum memenuhi syarat safety factor karena baik tanpa fillet
dan dengan fillet 2,5 mm masih kurang dari 1, namun dengan penambahan fillet
2,5 mm sudah mendekati batas safety factor. Oleh karena itu, perbaikan pada desain
dan pengendalian kualitas selama proses produksi dapat membantu mencegah
kegagalan material pada Root Blower Shaft yang disebabkan oleh faktor konsentrasi
tegangan dan fatik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4203]