Analisis Fraud Hexagon Theory dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh financial targets, financial stability, external pressure, nature of industry, ineffective monitoring, change in auditor, rationalization, change in directors, CEO duality dan political connections terhadap terjadinya financial statement fraud. Penelitian ini berdasarkan perspektif Fraud Hexagon Theory oleh Vousinas (2019) yang terdiri dari pressure, opportunity, rationalization, capability, collusion dan arrogance. Model pengukuran dalam menilai kecurangan laporan keuangan (earnings management) adalah menggunakan Jones Modification Model. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2021 dengan jumlah sampel sebanyak 235 laporan keuangan dari 47 perusahaan. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan software IBM SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial targets, financial stability, external pressure, nature of industry dan rationalization merupakan variabel yang sangat berpengaruh dalam terciptanya financial statement fraud. Sedangkan ineffective monitoring, change in auditor, change in directors, CEO duality dan politicon connections tidak berpengaruh dalam terciptanya financial statement fraud.