Pra-Rancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas 55.000 Ton/Tahun
Abstract
Perkembangan teknologi yang kini semakin pesat mendorong berkembangnya
pembangunan sektor industri di dunia, khususnya di bidang industri kimia. Asam
asetat merupakan salah satu bahan kimia yang memiliki nilai impor tinggi yaitu
sebesar 71.599.050 ton. Kebutuhan asam asetat yang tinggi belum diimbangi
dengan suplai dari dalam negeri yang memadai. Untuk memenuhi kebutuhan asam
asetat di dalam negeri, Indonesia masih mengimpor dari Malaysia dan Singapura.
Meningkatnya kebutuhan asam asetat menjadikan pabrik asam asetat ini
berpotensial didirikan di Indonesia. Terdapat beberapa proses produksi Asam
asetat, proses terpilih yaitu proses Karbonilasi Metanol (Monsanto) dari bahan
baku Metanol (CH3OH) dan Karbon monoksida (CO). Pabrik ini dirancang
dengan kapasitas produksi sebesar 55.000 ton/tahun dengan waktu operasi adalah
selama 330 hari/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu CH3OH sebanyak
30552,427 ton/tahun dan CO sebanyak 264532,321 ton/tahun. Proses produksi
terbagi menjadi 4 tahapan yaitu penyimpanan bahan baku, pembentukan,
pemisahan, dan pemurnian produk. Pabrik ini akan beroperasi di Bontang,
Kalimantan Timur dengan estimasi mulai beroperasi pada 2025. Berdasarkan hasil
evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik Asam asetat
dari bahan baku Metanol dengan Karbon monoksida dengan proses Karbonilasi
Metanol (Monsanto) kapasitas 55.000 ton/tahun layak untuk didirikan dengan
rincian Pay Out Time (POT) 2,257 tahun, Rate of Return (ROR) 46,14%, dan
Break Even Point (BEP) sebesar 29,49%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3747]