Pengaruh Penambahan Zink (ZnSO4) pada Hidrolisat Ikan sebagai Campuran Pakan dan Lama Pemberian Pakan Terhadap Kadar Lipid Kuning Telur Ayam
Abstract
Telur adalah bahan pangan bermutu tinggi dengan kandungan nutrisi yang
lengkap seperti protein, lemak, mineral, dan vitamin. Bagian – bagian telur terdiri
31% kuning telur, 11% kulit telur, dan 58% putih telur. Kuning telur merupakan
bagian telur yang penyususn utamanya berupa lipid, dengan kandungan lipid
sebesar 33,40%. Lipid merupakan senyawa organik yang banyak terdapat pada
jaringan tubuh mahluk hidup. Lipid berperan sebagai cadangan energi dan
menyediakan energi enam kali lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat.
Lipid yang berlebih dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
obesitas, hipertensi, dan jantung. Kandungan lipid dan nutrisi lainnya pada telur
dapat dioptimalkan dengan pemberian suplemen dan mineral sebagai bahan
tambahan pakan. Hidrolisat ikan dan ZnSO4.7H2O dapat digunakan sebagai
bahan tambahan pakan untuk memperbaiki sistem metabolisme tubuh ayam,
sehingga penyerapan nutrisi menjadi lebih efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan hidrolisat
ikan dan ZnSO4.7H2O serta lama pemberian pakan terhadap kandungan lipid
kuning telur ayam. Ayam yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 200 ekor
dan merupakan jenis ayam Lohman Brown. Ayam yang digunakan pada penelitian
ini berusia ± 32 minggu dan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Setiap
kelompok perlakuan berjumlah 50 ekor yang diberikan variasi pakan berbeda.
Pakan yang digunakan dibuat menjadi 4 variasi yaitu pakan A, B, C, dan D. Pakan
A (kontrol) adalah pakan dasar berupa campuran jagung , bekatul, dan konsentrat.
Pakan B adalah pakan dasar dengan tambahan 1,5% hidrolisat ikan. Pakan C dan
D adalah pakan dasar dengan tambahan 1,5%. hidrolisat ikan yang diperkaya ZnSO4.7H2O dengan kadar zink total pada pakan 34 mg/ kg dan 37 mg/ kg. Telur
yang dianalisis diambil pada hari ke-1, 2, 4, 7, dan 10, hal ini karena proses
metabolisme pada ayam membutuhkan waktu sekitar 3 hari untuk merespon
penambahan hidrolisat ikan. Analisis kadar lipid kuning telur ayam dilakukan
dengan metode ekstraksi sokhletasi menggunakan pelarut n-heksana selama ± 4
jam. Data kadar lipid kuning telur yang diperoleh dinyatakan dalam satuan persen
basah (wet basis).
Kadar zink total pakan dasar tanpa penambahan hidrolisat ikan dan
ZnSO4.7H2O (A) sebesar 28 mg/kg, pakan dengan penambahan hidrolisat ikan
(B) sebesar 28 mg/kg sedangkan pakan dengan penambahan hidrolisat ikan dan
ZnSO4.7H2O (C dan D) sebesar 34 mg/kg; dan 37 mg/ kg. Kadar zink pada pakan
dengan penambahan hidrolisat ikan dan ZnSO4.7H2O meningkat, hal ini
menunjukkan penambahan ZnSO4.7H2O berpengaruh terhadap kandungan zink
pada pakan. Kadar lipid kuning telur ayam setelah pemberian pakan dengan
perlakuan yang berbeda selama 10 hari menunjukkan adanya perubahan kadar
lipid. Kadar lipid pakan dasar tanpa penambahan hidrolisat ikan dan ZnSO4.7H2O
(A) sebesar 33,08%;, pakan dengan penambahan hidrolisat ikan (B) sebesar
30,57%; sedangkan pakan dengan penambahan hidrolisat ikan dan ZnSO4.7H2O
(C dan D) sebesar 29,95% dan 31,31%. Berdasarkan uji two ways anova variasi
dan lama pemberian pakan berpengaruh signifikan pada penurunan kadar lipid
kuning telur ayam dengan nilai P-value<0,05. Berdasarkan uji Least Significant
Different (LSD) pemberian pakan yang sama (pakan dasar) pada sempel telur
yang diambil pada hari ke-1 menunjukkan kadar lipid yang tidak berbeda
signifikan pada setiap perlakuan. Pemberian pakan dengan tambahan hidrolisat
ikan dan ZnSO4.7H2O pada sampel hari ke-2 menunjukkan kadar lipid yang tidak
berbeda signifikan pada setiap perlakuan. Perubahan kadar lipid terjadi pada hari
ke-4 hingga hari ke-10, sampel yang diberi pakan dengan penambahan hidrolisat
ikan dan ZnSO4.7H2O kadar lipidnya turun jika dibandingkan dengan kontrol.