Show simple item record

dc.contributor.authorFEBRIANTY, Resky Try Viana
dc.date.accessioned2023-07-17T03:16:19Z
dc.date.available2023-07-17T03:16:19Z
dc.date.issued2023-04-11
dc.identifier.nim191910601005en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117263
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juni_2023_22 Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 Juli 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractMenipisnya persediaan energi fosil telah mengakibatkan ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan bahan bakar fosil yang tinggi. Sebagai solusinya, banyak yang beralih ke sumber energi alternatif, seperti biomassa. Kulit kacang tanah, misalnya, merupakan salah satu dari sekian banyak biomassa yang dapat ditemukan di Kabupaten Jember. Industri kacang tanah di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, mampu menghasilkan 2 ton kacang tanah per minggu, dengan 20% - 30% dari jumlah tersebut adalah kulit kacang. Limbah kulit kacang tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biobriket, mengingat memiliki nilai kalor sebesar 5.629,32 kal/g. Biobriket ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk skala industri. Namun, untuk memenuhi standar pemasaran, perlu diperhatikan kualitas biobriket. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan selama proses pencetakan terhadap kualitas biobriket yang dihasilkan. Sinar matahari digunakan untuk mengeringkan kulit kacang tanah selama empat hari untuk membuat biobriket. Setelah itu, kulit kacang tanah dikarbonisasi pada suhu 4500 C selama 1 jam. Arang yang dihasilkan ditumbuk dengan hati-hati dan diayak dengan ayakan 30 mesh. Selanjutnya, serbuk arang dicampur dengan perekat dengan perbandingan 80:20. Penelitian ini menggunakan kulit buah kakao sebagai perekat karena mengandung 14,7% lignin, zat yang dapat merekatkan serat selulosa. Variasi tekanan 500 Psi, 750 Psi, dan 1.000 Psi digunakan untuk mencetak dan mengepres adonan biobriket. Bioriket kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 1100 C selama 2 jam sebelum dilakukan pengujian kadar air, kadar abu, nilai kalor, dan kuat tekan sesuai dengan SNI 01-6235-2000. Persyaratan kualitas bio-briket berdasarkan SNI 01-6235-2000 adalah kadar air maksimum 8%, tingkat kehilangan air hingga 15% selama pemanasan pada suhu 9000 C, kadar abu maksimum 8%, dan nilai kalor minimum 5.000 kal/g. Setelah mengalami tekanan 500 Psi, nilai kalor sebesar 5.211 kal/g diperoleh, dengan kadar abu 0,84%, kadar air 0,09%, dan kuat tekan 1,28 N/mm2 . Pada tekanan 750 Psi, nilai kalor yang diperoleh adalah 5.197 kal/g, kadar abu 0,84%, kadar air 0,10%, dan kuat tekan 1,32 N/mm2 . Pada pengujian dengan tekanan 1.000 Psi, nilai kalor yang dihasilkan adalah 4.959 kal/g, dengan kadar abu 0,84%, kadar air 0,10%, dan kuat tekan 1,36 N/mm2 . Sesuai dengan uji ANOVA, nilai signifikansi uji untuk nilai kalor adalah 0.01, sedangkan kadar abu 0.94, kadar air 0.42, dan kuat tekan 0.13. Terungkap bahwa variasi tekanan berpengaruh signifikan terhadap nilai kalor, dengan nilai signifikansi F < 0,05. Sebaliknya, variasi tekanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar abu, kadar air, dan kuat tekan, dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Ir. Nasrul Ilminnafik, S.T., M.T. Dosen Pembimbing Anggota : Ir. Audiananti Meganandi Kartini, S.Si.,M.T.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectARANGen_US
dc.subjectBIOBRIKETen_US
dc.subjectBRIKET KULIT KACANGen_US
dc.subjectBAHAN BAKAR ALTERNATIFen_US
dc.titlePembuatan Briket Kulit Kacang Tanah Menggunakan Perekat Likuida Kulit Buah Kakao dengan Proses Karbonisasi sebagai Bahan Bakar Alternatifen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Lingkunganen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Nasrul Ilminnafik, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Audiananti Meganandi Kartini, S.Si.,M.T.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juni_2023_22en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record