Perancangan Embedded System untuk Verifikasi Kekerabatan Berbasis 3D Resnet-18 Menggunakan Jetson Nano
Abstract
Pengenalan wajah telah berkembang pesat dengan menerapkan berbagai
metode dan algoritma. Pengenalan wajah (face recognition technology) adalah
salah satu teknologi berbasis kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) yang
dapat mengkarakterisasi wajah melalui gambar, video, atau elemen audiovisual
apa pun dari wajah manusia. Dalam praktiknya, pengenalan wajah menggunakan
informasi dari wajah. Teknologi pengenalan wajah dapat digunakan secara luas di
berbagai bidang seperti kedokteran, kesehatan, robotika, dan mengemudi otonom.
Permasalahan yang menarik adalah verifikasi kekerabatan berbasis citra
wajah, Verifikasi kekerabatan berbasis citra wajah sangat berguna untuk aplikasi,
salah satunya digunakan untuk penyelidikan kriminal, analisa silsilah, analisa
pustaka, bahkan juga untuk interaksi komputer dan manusia, verifikasi
kekerabatan ini berbasis citra wajah akan memprediksi kekerabatan dari kedua
citra wajah tersebut (Rachmadi and Purnama 2018). Analisa dan pemodelan citra
wajah merupakan salah satu riset aktif di bidang visi komputer dan biometrika,
terutama di era internet dan big data. Aplikasi yang luas ini, pembelajaran
kekerabatan juga dimotivasi oleh tujuan jangka panjang dari visi komputer untuk
melampaui pemahaman entitas visual (misalnya, “wajah siapa ini?”) supaya bisa
menyelidiki hubungan dua atau tiga di antara beberapa entitas visual, misalnya,
menjawab pertanyaan seperti apakah seorang anak dalam foto milik orang tua dan
sebenarnya. Perancangan sistem pengenalan wajah pada verifikasi kekerabatan
dapat menerapkan metode Convolutional Neural Network (CNN). CNN
merupakan algoritma Deep Learning yang dapat mengambil gambar input,
menetapkan kepentingan berbagai objek dalam gambar dan dapat membedakan
satu dari yang lain. Terdapat banyak kasus tentang CNN yang masih dalam tahap
pengembangan hingga saat ini.
Dalam pengujian kinerja ResNet-18 untuk verifikasi kekerabatan dengan
menggunakan berbagai optimizer, jumlah epoch yang berbeda, dan batch size
yang berbeda, ditemukan bahwa model tersebut mampu mencapai akurasi training
yang sangat tinggi, yaitu sebesar 0.9771, saat menggunakan optimizer RMSprop
dengan epoch 30 dan batch size 25. Hasil dari pengujian kinerja real time ResNet18 untuk verifikasi kekerabatan dengan menggunakan berbagai optimizer dan
ukuran batch size yang berbeda, ditemukan bahwa optimizer SGD berhasil pada
ukuran batch size 10, 15, dan 25. Namun, pada pengujian di perangkat Jetson
Nano, optimizer RMSprop gagal karena ukuran model yang terlalu besar
membutuhkan lebih banyak memori daripada yang tersedia pada perangkat GPU.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4212]