| dc.description.abstract | Berbagai  penyakit  seperti  kanker  kulit,  diabetes  mellitus,  kegagalan  ginjal, 
penyakit  kardiovaskuler,  katarak  dan  penuaan  dini  telah  diketahui  erat  kaitannya 
dengan radikal bebas. Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam 
tubuh  pada  dasarnya  dapat  diatasi  oleh  antioksidan  endogen  seperti  enzim  catalase, 
glutathione  peroxidase,  superoxide  dismutase,  dan  glutathione  S-transferase.  Jika 
senyawa radikal bebas terdapat berlebih dalam tubuh atau melebihi batas kemampuan 
proteksi  antioksidan  seluler,  maka  dibutuhkan  antioksidan  tambahan  dari  luar 
(antioksidan eksogen) untuk menetralkan radikal yang terbentuk. 
Buah  naga  atau  dragon  fruit  (Hylocereus);  suku  Cactaceae  saat  ini  banyak 
dikembangkan  di  Indonesia  dan  diketahui  memiliki  aktivitas  antioksidan.  Hasil 
penelitian  terhadap  ekstrak  air  dan  metanol  buah  naga  menunjukkan  bahwa  kedua 
ekstrak memiliki aktivitas antioksidan. 
Fermentasi  merupakan  metode  konvensional  dalam  pengawetan  makanan 
yang  menggunakan  kultur  mikroba.  Fermentasi  menggunakan  Lactobacillus 
bulgaricus  diketahui  dapat  meningkatkan  aktivitas  antioksidan  suatu  makanan. 
Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  pengaruh  fermentasi  menggunakan  L. 
bulgaricus terhadap kadar fenol total dan aktivitas antioksidan buah naga merah. 
Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah preparasi sampel yang 
terdiri  dari  jus  buah  naga  terfermentasi  dan  non-fermentasi.  Kemudian  dilakukan 
pengukuran  Total  Phenol  Content  (TPC)  atau  kadar  fenol  total  dan  aktivitas 
antioksidan dengan menggunakan DPPH 0,004%. 
Pada pengukuran TPC, terjadi perubahan kadar fenol total pada jus buah naga 
terfermentasi.  Kadar  fenol  total  meningkat  pada  hari  ke-2  sebesar  0,042  mgGAE/g sampel dan menurun pada hari- hari berikutnya bila dibandingkan dengan kadar fenol 
total jus buah naga non-fermentasi. 
Pada  uji  aktivitas  antioksidan  menggunakan  DPPH  0,004%  terjadi 
peningkatan  %  peredaman  yang  ditandai  dengan  menurunnya  nilai  EC50  pada  jus 
buah  naga  terfermentasi.  Pada  jus  buah  naga  non-fermentasi  nilai  EC50  cenderung 
stabil.  
Dilihat  dari  kondisinya  maka  dinyatakan  waktu  fermentasi  yang  paling 
optimum  ialah  fermentasi  hari  ke-2.  Hal  ini  ditunjukkan  dari  meningkatnya  kadar 
fenol total dan aktivitas antioksidan jus buah naga. 
Hasil  analisis  statistik  uji  t  berpasangan  pengaruh  fermentasi  terhadap  kadar 
fenol  total  dan  aktivitas  antioksidan  jus  buah  naga  merah  pada  hari  ke-2  fermentasi 
yakni  sampel  fermentasi  dan  non-fermentasi  menunjukkan  adanya  perbedaan  yang 
bermakna dengan nilai α < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa fermentasi menggunakan 
L. bulgaricus dapat berpengaruh terhadap kadar fenol total dan  aktivitas antioksidan 
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). | en_US |