Hubungan Nilai GNDVI (Green Normalized Difference Vegetation Index) Menggunakan Data Penginderaan Jauh Terhadap Hasil Produksi Tanaman Tebu
Abstract
Tebu adalah tergolong jenis tanaman utama yang digunakan untuk
memproduksi gula dan juga sebagai bioenergy dalam memenuhi kebutuhan
manusia di dunia. Penurunan hasil produksi dapat dipengaruhi oleh usia tebu. Maka
dari itu, pengetahuan mengenai produktivitas sangat diperlukan karena dapat
digunakan untuk perencanaan yang tepat dalam memperkirakan hasil panen yang
akan diperoleh. Teknologi penginderaan jauh telah banyak digunakan dan dianggap
sebagai metode yang lebih akurat dan hemat biaya untuk prediksi hasil panen tebu.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (a) mengetahui pola indeks
vegetasi GNDVI terhadap usia tanaman, (b) mengetahui hubungan antara nilai
maksimum indeks vegetasi GNDVI dengan data hasil produksi.
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data citra satelit Landsat 8
dan data hasil produksi tebu. Data citra Landsat 8 yang digunakan dalam penelitian
sebanyak 113 scene, dari rentang tahun 2014-2021, sedangkan untuk data hasil
produksi dari rentang tahun 2015-2021. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
Jember yang berfokus pada sebelas lokasi atau kecamatan yang tercakup pada citra
Landsat 8 bagian path=118 dan row=066. Sebelas lokasi lahan yang digunakan
dalam penelitian ini diantaranya, Balung, Gumukmas, Bangsalsari, Puger,
Kencong, Tanggul, Umbulsari, Pakusari, Patrang, Sumberbaru, dan Semboro.
Prosedur penelitian yang dilakukan ini di awali dengan mengumpulkan data citra
Landsat 8 dan data hasil produksi tanaman tebu, lalu data citra Landsat 8 dikoreksi
secara radiometrik (ToA), citra yang telah terkoreksi dicari nilai GNDVI dengan
band 5 dan 3 serta dipotong mengacu dengan polygon shapefile yang sesuai dengan
bentuk lokasi lahan. Nilai GNDVI yang digunakan diambil nilai median dari nilai
tertinggi dan terendah dari hasil pemotongan data citra sesuai dengan lokasi. Hasil
nilai GNDVI terhadap usia tanam dan nilai maksimum GNDI dengan data hasil
produksi tebu dibuat grafik. Grafik yang dihasilkan dianalisis pola nilai GNDVI
terhadap usia tanaman dan hubungan nilai maximum GNDVI terhadap data hasil
produksi serta mengklasifikasi hasil produksi dengan menggunakan data training
dan testing di semua lokasi pada seluruh periode. Klasifikasi yang digunakan ini
dengan teknik kedekatan tetangga mengacu pada metode Euclidean Distance.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa pola nilai
GNDVI terhadap usia tanaman berbentuk kurva hiperbolik. Kurva hiperbolik ini
menunjukkan bahwa nilai indeks vegetasi GNDVI yang diukur dari usia ±4 sampai
12 bulan ini akan terus meningkat sampai nilai tertingginya yang dicapai pda usia
8, 9, dan 10 bulan dan akan menurun kembali hingga usia 12 bulan. Nilai
maksimum GNDVI yang didapatkan untuk semua periode masa tanam di seluruh
lokasi berada pada kisaran 0.43 sampai dengan 0.67. Sedangkan untuk hubungan nilai maksimum GNDVI dengan data hasil produksi tebu yang didekati dengan
trendline linier memiliki koefisien determinasi atau 𝑅
2 yang sangat kecil sehingga
tidak dapat digunakan sebagai representasi model prediksi hasil panen tebu untuk
masa mendatang. Akan tetapi, dengan menggunakan alternatif metode teknik
kedekatan tetangga dengan mengklasifikasi hasil produksi ke beberapa klasifikasi
menggunakan data training dan testing didapatkan nilai akurasi dari klasifikasi
tersebut sebesar 80%