Show simple item record

dc.contributor.authorISROATY, Any
dc.date.accessioned2023-06-25T13:26:33Z
dc.date.available2023-06-25T13:26:33Z
dc.date.issued2023-01-28
dc.date.submitted
dc.identifier.nim200220101010en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117068
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 25 Juni 2023en_US
dc.description.abstractPemahaman dan penguasaan konsep sebuah materi dalam matematika erat kaitannya dengan koneksi matematis, yakni dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dibutuhkan untuk mengaitkan antara materi/ konsep yang satu dengan yang lain (Mz dan Mulyani, 2019). Tanpa koneksi, peserta didik harus belajar dan mengingat terlalu banyak konsep, namun dengan koneksi mereka dapat membangun pemahaman baru tentang pengetahuan sebelumnya (NCTM, 2000). Upaya untuk mengakomodasi kemampuan koneksi matematis peserta didik, dibutuhkan sebuah pembelajaran yang terencana dengan penggunaan sebuah perangkat pembelajaran. Penggunaan perangkat pembelajaran penting dalam mendukung proses pembelajaran (Rahmadhani dan Wahyuni, 2020). Adanya perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME dirasa sangat cocok untuk melatih dan menigkatkan kemampuan koneksi matematis peserta didik. Penelitian ini memiliki tujuan antara lain: 1) mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME yang valid, praktis, dan efektif; 2) mendeskripsikan hasil pengembangan perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME yang valid, praktis, dan efektif; serta 3) menganalisis pengaruh perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis peserta didik. Perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME pada penelitian ini dikembangkan menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan Semmel & Semmel. Model pengembangan ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate) (Thiagarajan dkk., 1974). Pada tahap define disimpulkan bahwa diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang dapat menstimulus kemampuan koneksi matematis peserta didik. Pada tahap design disusun rancangan perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME yang terdiri dari RPP, LKPD, dan THB yang berupa tes koneksi matematis dan dihasilkan desain awal (draft 1). Pada tahap develop, dilakukan validasi untuk draft 1 oleh 3 validator, yaitu dua dosen ahli dan satu guru matematika. Hasil penilaian dari 3 validator terhadap RPP, LKPD dan THB berturut-turut memenuhi kriteria valid. Perangkat pembelajaran yang memenuhi kriteria valid selanjutnya diujicobakan di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tamanan untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektifannya. Berdasarkan analisis data kepraktisan dan keefektifan diperoleh bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis dan efektif. Secara analisis keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Tahap terakhir disseminate dilakukan validation testing, packaging, diffusion and adoption. Pada kegiatan validation testing, produk diimplementasikan pada kelas lain yaitu kelas VIII C SMP Negeri 1 Tamanan. Pada kelas tersebut diperoleh bahwa data efektifitas perangkat pembelajaran konsisten atau tidak jauh berbeda dengan efektifitas perangkat pembelajaran pada tahap uji coba lapangan. Pada kegiatan validation testing juga dilakukan penelitian eksperimen. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah nonequivalent control group design dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas VIIIC (eksperimen) dan VIIIB (kontrol). Berdasarkan uji Independent Sample t-test pada hasil post-test kelas eksperimen dan kontrol diperoleh nilai Sig. (2-tailed) =0,028 (Sig. (2-tailed <0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan implementasi perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME terhadap kemampuan koneksi matematis. Sedangkan perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis terlihat pada hasil uji-t pada nilai N-Gain kelas eksperimen dan kontrol dengan nilai Sig. (2-tailed) =0,007 (Sig. (2-tailed <0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan implementasi perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis. Kegiatan terakhir dari tahap disseminate adalah melakukan packaging (pengemasan), diffusion and adoption. Tahap ini dilakukan supaya produk dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Pengemasaan produk dilakukan oleh peneliti dan selanjutnya produk disebarluaskan supaya dapat diserap (diffusi) atau dipahami dan digunakan (diadopsi) orang lain. Perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME pada penelitian ini disebarkan kepada sekolah tempat penelitian yaitu SMP Negeri 1 Tamanan dan situs Program Guru Belajar dan Berbagi pada laman https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/rpp-lkpd-dan-thb-persamaan-garis-lurus/ agar dapat akses secara online oleh siapa saja yaang membutuhkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectCOREen_US
dc.subjectKONEKSI MATEMATISen_US
dc.subjectPERANGKAT PEMBELAJARANen_US
dc.subjectRMEen_US
dc.titlePengembangan Perangkat Pembelajaran Model Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematisen_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiMagister Pendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Nurcholif Diah Sri Lestari, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record