Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo
Abstract
Sampah merupakan suatu residu dari kegiatan sehari hari yang ditimbulkan
akibat kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Kabupaten
Sidoarjo memiliki total timbulan sampah sebesar 1124 ton/hari dan sekitar 60%
yang dibuang langsung ke TPA tanpa terdapat pengolahan terlebih dahulu.
Kabupaten Sidoarjo hanya memiliki 6 TPS 3R namun hanya 2 TPS 3R yang
beroperasi sehingga pengelolaan sampah skala kawasan masih belum optimal.
Kecamatan Balongbendo adalah salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Sidoarjo dengan luas wilayah 111,74 km2 dan memiliki jumlah penduduk sebanyak
23.533 orang. Seiring dengan tingkat kepadatan penduduk yang terus meningkat
setiap tahun, pada Kecamatan Balongbendo belum terdapat proses pengolahan
sampah untuk melayani wilayah Kecamatan Balongbendo. Umumnya masyarakat
di Kecamatan Balongbendo membakar atau menimbun sampah yang terkumpul.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan perencanaan terkait tempat
pengolahan sampah dengan prinsip 3R yaitu reduce, reuse, and recycle yang ada
pada Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo.
Perencanaan tempat pengolahan sampah dengan prinsip 3R membutuhkan
data komposisi sampah dan timbulan sampah yang ada di Kecamatan Balongbendo.
Pengambilan sampel dan cara pengukuran timbulan sampah dilakukan sesuai
dengan SNI-19-3964-1994. Penentuan sistem pengolahan sampah dan kebutuhan
ruangan dalam perencanaan tempat pengolahan sampah dengan prinsip 3R
mengacu pada Petunjuk Teknis TPS 3R Dirjen Cipta Karya Tahun 2017.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di Kecamatan
Balongebendo menurut hasil sampel pada tahun 2022 adalah 119,3 m3/hari dan rata
rata peningkatan setiap tahun adalah 19%. Metode aerator bambu digunakan untuk
mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPS 3R.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3931]