dc.description.abstract | Sensor gas merupakan alat yang mampu merespon keberadaan analit sampel dalam fase gas dan mengubahnya menjadi output dalam bentuk sinyal listrik. Perkembangan teknologi di bidang sensor gas sangat pesat pada berbagai aspek, salah satunya adalah dengan pengembangan material sensor. Komposisi material sensor merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja sensor. Sensor gas dengan material konduktif sebagai material penyusunnya memiliki karakteristik dengan nilai sensitivitas tinggi dan rendahnya pengaruh kelembaban terhadap kinerja sensor. Karakteristik kinerja sensor gas dapat ditunjukkan oleh beberapa parameter seperti sensitivitas, selektivitas, stabilitas, batas deteksi, linearitas dan waktu respon. Pengukuran terhadap uji kinerja sensor gas material konduktif PPy/GO menggunakan uap kopi robusta dari ketiga kebun yang berbeda (Garahan, Gumitir dan Sidomulyo). Respon kopi robusta dilihat perbedaan selisih respon untuk ketiga kopi tersebut. Penelitian ini berfokus pada penentuan komposisi optimum sensor gas PPy/GO dalam merespon uap kopi. Variasi komposisi material konduktif yang digunakan yaitu GO, PPy/GO 0%, PPy/GO 5%, PPy/GO 10%, dan PPy/GO 15%.
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari sintesis PPy, GO dan komposit PPy/GO dengan konfirmasi hasil sintesis menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pembuatan elektroda material PP/GO, penentuan komposisi optimum sensor gas, serta uji kinerja sensor dalam merespon aroma kopi dari 3 kebun yang berbeda. Sintesis PPy dilakukan dengan metode polimerisasi oksidasi kimia, sedangkan sintesis GO dilakukan dengan metode Hummers. Pembuatan elektroda dilakukan dengan merangkai PCB, kemudian dicoating menggunakan metode drop casting dengan material komposit PPy/GO yang berhasil disintesis. Pengujian kinerja elektroda yang telah dibuat dengan material PPy/GO digunakan sebagai sensor gas dalam mendeteksi aroma kopi robusta dengan proses penyeduhan. Pengukuran didapatkan dari nilai resitensi yang dihasilkan kemudian diolah dan didapatkan konduktivitas, sensitivitas, waktu respon, repeatability dan reprodusibility.
Hasil sintesis komposit PPy/GO dari penelitian ini dikonfirmasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dan menunjukkan adanya tiga serapan maksimum yang merupakan serapan dari PPy dan GO. Serapan tersebut bergeser dari 230 nm, 300 nm dan 580 nm kemudian menjadi 255 nm, 320 nm dan 600 nm. Hal ini disebabkan adanya interaksi antara gugus karboksil pada GO dengan gugus amina pada PPy. Komposisi optimum penyusun material elektroda didapatkan pada PPy/GO 15% dengan nilai konduktivitas sebesar 2,28x10-10 S/cm, sensitivitas 5x10-11, waktu respon cepat 59 detik, dan kinerja sensor relatif baik yang dapat dilihat dari repeatability dan reproducibility dengan rata-rata nilai RSD ≤5%. Identifikasi uji kelayakan pada sensor gas dengan komposisi optimum yang dihasilkan digunakan dengan mengukur aroma kopi robusta dari wilayah yang berbeda seperti Garahan, Gumitir dan Sidomulyo. Berdasarkan data yang diperoleh sensor gas material PPy/GO 15% mampu merespon aroma kopi dengan rata-rata keluaran nilai konduktivitas pada masing-masing kopi secara berturut-turut adalah 1,4x10-11 S/cm, 3,2x10-11 S/cm dan 1,2x1010 S/cm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sensor gas PPy/GO dapat membedakan aroma kopi dari kebun yang berbeda. Kemampuan sensor gas PPy/GO dapat dilihat dari hasil repeatability dan reprodusibility, juga nilai simpangan atau SD. Hasil repeatability dan reprodusibility berdasarkan nilai %RSD yang didapatkan dengan rentang nilai 1,30%-2,99% menunjukkan respon aroma kopi cenderung berubah setiap waktu, tetapi perubahan tersebut masih dalam kriteria presisi. Nilai simpangan atau SD menunjukkan bahwa respon aroma kopi robusta pada masing–masing kebun berbeda jauh dan dapat dikatakan akurat karena memiliki nilai simpangan atau SD yang kecil. | en_US |