Pembuatan Beton dengan Rencana Mutu K 300 menggunakan Agregat Lokal Jember
Abstract
Dunia konstruksi sedang berkembang dengan pesat dan beton merupakan material yang melekat dan vital pada sebuah konstruksi, sehingga kinerjanya juga sangat penting untuk umur struktur dan tergantung pada berbagai parameter. Beton merupakan bagian dari banguanan yang dijumpai pada proses pembangunan bangunan gedung, jalan dan jembatan. Beton dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dalam konstruksi, yang sifat-sifatnya dapat direncanakan dan melakukan pengawasan terhadap bahan-bahan yang digunakan.
Di Kabupaten Jember, para pelaku konstruksi sering menggunakan pasir Lumajang dalam melaksanakan suatu proyek pembangunan, karena pasir dari Lumajang mempunyai berat jenis yang cukup tinggi yang mampu menghasilkan mutu beton yang lebih baik juga. Tetapi karena meningkatnya penggunaan pasir Lumajang, maka harga pasir Lumajang juga akan meningkat, padahal pasir dari Jember sendiri memiliki potensi yang cukup besar dalam menghasilkan beton sesuai rencana. Walaupun kualitas pasir daerah Pakusari, desa Pringtali kurang begitu baik dibandingkan pasir Lumajang, tetapi apabila kita dapat memanfaatkan secara optimal dan mengetahui proporsi campuran serta karakteristik agregatnya, maka agregat tersebut dapat memenuhi standar mutu beton.
Penelitian ini menggunakan benda uji kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm dengan mutu rencana K 300 dengan menggunakan agregat halus dan agregat kasar lokal Jember. Pengujian yang dilakukan pada benda uji adalah uji kuat tekan. Untuk mengetahui variasi kuat tekan dengan 5 variasi proporsi kadar agregat halus dan kadar agregat kasar dari perhitungan awal mix design, yaitu penambahan 4%, penambahan 2%, perhitungan mix design awal, pengurangan 2%, pengurangan 4%
Hasil pengujian kuat tekan dengan campuran beberapa proporsi material tidak mencapai kuat tekan rencana mutu beton K 300. Berdasarkan pengujian,
campuran dengan penambahan 4% mendapatkan rata-rata 145,02 kg/cm2, campuran dengan penambahan 2% mendapatkan rata-rata 133,04 kg/cm2, campuran mix design awal mendapatkan rata-rata 202,57 kg/cm2, campuran dengan pengurangan 2% mendapatkan rata-rata 187,32 kg/cm2, dan campuran dengan pengurangan 4% mendapatkan rata-rata 179,25 kg/cm2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada perhitungan mix design awal mendapatkan nilai kuat tekan rata-rata lebih tinggi.