dc.description.abstract | Karya sastra merupakan realisasi buah pikiran imajinatif yang bersumber
dari pengarang, ditulis untuk menggambarkan pola kehidupan, kebudayaan, dan
kondisi masyarakat pada saat karya diciptakan. Karya sastra diciptakan untuk
memberi wawasan, pelajaran, pesan, dan informasi yang bermanfaat untuk
pembaca. Menurut Nurgiyantoro (1995:3), sebagai sebuah karya imajinatif fiksi
yang dapat menampilkan berbagai persoalan mengenai manusia dan kemanusiaan,
kehidupan manusia dengan antarmanusia, dan manusia dengan alam berdasarkan
pengamatan dan pengalaman pengarang terhadap kehidupan.
Seorang penelaah sastra, harus mampu mengimplementasikan
pengalaman-pengalaman sastranya secara rasional dalam bentuk ilmiah. Hal
tersebut dilakukan melalui cara pemilihan objek kajian sebagai dasar atau pondasi
tulisannya. Novel Tarian Bumi menceritakan kedudukan perempuan dalam
masyarakat Bali. Berbagai macam norma dan nilai yang berlaku secara
konvensional pada masyarakat Bali, telah diimplementasikan ke dalam novel
tersebut. Oka Rusmini melakukan pemberontakan-pemberontakan terhadap
norma, aturan dan kepercayaan yang berlaku, digambarkan melalui perilaku tokoh
utama dalam cerita, yaitu Ida Ayu Telaga Pidada. Novel Tarian Bumi banyak
membahas peran dan aktivitas perempuan Bali dalam lingkup atau ranah
kebudayaan.
Kajian yang digunakan untuk membahas novel Tarian Bumi adalah
strukturalisme dinamik. Hal tersebut bertujuan mengulik cerita novel dari segi
intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Melalui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik,
dapat diuraikan mengenai estetika dan nilai pembelajaran dalam sebuah karya
sastra. Selain itu, dapat mengetahui ideologi, gagasan, ataupun wacana pengarang
dalam membuat sebuah karyanya. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif. Adanya metode bertujuan memahami karya sastra dan mempermudah proses penelitian serta penulisan karya ilmiah. Penelitian ini menggunakan empat
pendekatan M.H. Abrams, yaitu: pendekatan objektif (berfokus pada intrinsik
karya sastra), pendekatan ekspresif (berfokus pada pandangan pengarang),
pendekatan mimetik (berfokus pada relasi karya dengan realitas kehidupan), dan
pendekatan pragmatik (berfokus pada pandangan pembaca). Empat pendekatan
tersebut digunakan karena sejalan dengan kajian strukturalisme dinamik.
Pembahasan intrinsik terdapat pada pendekatan objektif dan pembahasan
ekstrinsik melalui pendekatan ekspresif, mimetik, dan pragmatik. Pembahasan
intrinsik karya hanya dilakukan melalui beberapa unsur saja, yaitu: judul, tema,
tokoh dan penokohan, serta konflik.
Hasil dari semua pembahasan memiliki fokus dan kedalamannya masingmasing. Pertama membahas pendekatan objektif, yang memunculkan pembahasan
mengenai gagasan atau wacana yang diangkat dalam karya, kemudian bagaimana
gagasan tersebut disampaikan oleh tokoh melalui sikap dan sifatnya. Selain itu,
dapat mengetahui tokoh yang dominan dan mengungkap konflik dominan dalam
cerita.
Kedua membahas pendekatan ekspresif yang berfokus pada pencipta karya
sastra. Novel tersebut merupakan representasi kehidupan Oka Rusmini yang
merupakan perempuan keturunan Brahmana. Selain itu, Oka Rusmini
menciptakan karya sastra sebagai wadah untuk mendokumentasikan seni,
kebudayaan, dan kehidupan sosial masyarakat Bali. Karya sastra dianggap efektif
untuk menuangkan berbagai kebudayaan yang ingin dijaga dan dilestarikan karena
apabila dibaca tidak terkesan membosankan.
Ketiga membahas pendekatan mimetik, yang berfokus pada relasi karya
sastra dengan realitas yang ada. Melalui karya-karya Oka Rusmini, terutama novel
Tarian Bumi menunjukkan bahwa Oka Rusmini adalah sastrawan perempuan
yang akrab dengan budaya lokal Bali. Ia menceritakan secara detail berbagai
macam kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat Bali. Masyarakat Bali yang
diceritakan dalam novel ditinjau dari segi kedudukan perempuan. Selain itu, Oka
Rusmini memberikan bantahan atau pemberontakan terhadap hal-hal yang
dianggap masih kaku Keempat pendekatan pragmatik, membahas pendapat pembaca terhadap
karya sastra. Pendapat pembaca sekaligus sebagai peneliti telah dicantumkan
dalam pembahasan. Selain itu, peneliti mencantumkan pendapat dari peneliti
lainnya. Menurut peneliti sendiri, novel Tarian Bumi mengandung nilai-nilai yang
penting, di antaranya yaitu: (a) nilai sosial, yang membahas mengenai kehidupan
sosial dari kedudukan perempuan. Kedudukan perempuan dalam novel tersebut
terbilang lemah, baik dalam lingkup keluarga maupun di kehidupan sosial
masyarakat. Selain itu, perempuan Bali disebut sebagai pekerja keras untuk
memperjuangkan hidupnya; (b) nilai politik yang diproyeksikan melalui cerita
tokoh Sekar. Ia merupakan anak dari seorang ayah yang ikut serta dalam Partai
Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut mengakibatkan Sekar dan keluarganya
terkucilkan dalam kehidupan masyarakat; (c) Nilai budaya dan religiusitas yang
kuat dalam novel tersebut. Beragamnya kebudayaan Bali diiringi dengan berbagai
kepecayaan religius yang kuat. Kepercayaan masyarakat terhadap mitos-mitos
yang bersangkutan dengan adanya kekuatan spiritual masih terbilang kuat; dan (d)
nilai moral, Tokoh utama dalam novel diposisikan sebagai satir penulis untuk
mendobrak aturan-aturan yang terbilang kaku. | en_US |