Optimasi Quercetin Kombinasi Avobenzone dalam Sediaan Spray Lotion Tabir Surya
Abstract
Radiasi sinar ultraviolet (UV) terdiri dari tiga komponen yaitu UV A, UV B, dan UV C. Radiasi dari sinar ultraviolet tersebut dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan kulit. Adapun permasalahan kulit yang dapat terjadi akibat dari paparan sinar ultraviolet yaitu eritema (bercak kemerahan) dan inflamasi, penuaan (keriput, perubahan pigmentasi, penipisan) dan kanker kulit. Banyaknya dampak negatif yang disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet mendorong peneliti untuk mengembangkan suatu produk yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet yaitu produk tabir surya (sunscreen). Pada penelitian ini digunakan bahan aktif tabir surya yaitu quercetin dan avobenzone yang memiliki cara kerja chemical absorber. Kombinasi antara quercetin dan avobenzone dilakukan untuk memperluas spektrum sinar UV yang dapat diserap oleh sediaan tabir surya. Adapun bentuk sediaan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu spray lotion. Bentuk sediaan tersebut dipilih karena diharapkan dapat memberikan kesan lebih ringan saat digunakan, tidak memberikan bekas lapisan putih pada kulit, dan mudah diaplikasian, serta tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pengaplikasiannya.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu quercetin dan avobenzone. Masing-masing faktor tersebut akan diuji pada konsentrasi aras rendah (-1) dan aras tinggi (+1). Aras rendah dan aras tinggi konsentrasi quercetin yang digunakan yaitu 0,5% dan 3%. Aras rendah dan aras tinggi konsentrasi avobenzone yang digunakan yaitu 2% dan 4%. Evaluasi sifat fisika kimia meliputi pengujian organoleptis, pengujian homogenitas, pengujian penyemprotan, pengujian ukuran droplet, pengujian viskositas, dan pengujian pH. Penentuan efektivitas sediaan spray lotion tabir surya ini meliputi nilai SPF in vitro, persen transmisi eritema, dan persen transmisi pigmentasi.
Hasil pengujian sifat fisika kimia sediaan yang dilihat dari respon viskositas dan pH menunjukkan bahwa formula b dengan konsentrasi quercetin 0,5% dan avobenzone 4% memiliki viskositas paling rendah dan memenuhi kriteria viskositas yang diinginkan. Pada uji viskositas ini efek faktor quercetin merupakan faktor dominan yang menyebabkan peningkatan viskositas sediaan dengan nilai +21,545. Berdasarkan dari hasil perhitungan efek faktor, persamaan coded factor, dan analisis varian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa quercetin dan interaksi antara quercetin dan avobenzone dapat meningkatkan respon viskositas, sedangkan avobenzone dapat menurunkan respon viskositas secara signifikan. Pada pengujian nilai pH, seluruh formula memiliki pH yang berada dalam rentang yang diharapkan. Berdasarkan hasil perhitungan efek faktor, persamaan coded factor, dan analisis varian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa seluruh faktor tidak berpengaruh terhadap respon pH.
Pada penelitian ini juga ingin diketahui efek quercetin, avobenzone, dan interaksi antara keduanya terhadap efektivitas sediaan spray lotion tabir surya secara in vitro yang meliputi nilai Sun Protecting Factor (SPF), persen transmisi eritema (%TE), persen transmisi pigmentasi (%TP). Berdasarkan pengujian nilai SPF yang telah dilakukan, formula ab memiliki nilai SPF yang paling tinggi karena kedua faktor yang digunakan adalah aras tinggi yaitu konsentrasi quercetin 3% dan avobenzone 4%. Pada uji ini efek faktor avobenzone merupakan faktor dominan yang menyebabkan peningkatan nilai SPF sediaan dengan nilai +1,1509. Berdasarkan hasil perhitungan efek faktor, persamaan coded factor, dan analisis varian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa quercetin dan interaksi antara quercetin dan avobenzone tidak berpengaruh terhadap respon SPF. Pada pengujian nilai %TP, efek faktor avobenzone merupakan faktor dominan yang menyebabkan penurunan nilai %TP sediaan dengan nilai -0,00745. Berdasarkan dari hasil perhitungan efek faktor, persamaan coded factor, dan analisis varian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa avobenzone dapat menurunkan nilai %TP secara signifikan.
Hasil dari seluruh respon yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan software design expert untuk diprediksi formula optimumnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat 8 solusi formula yang ditawarkan oleh software. Formula optimum yang dipilih memiliki konsentrasi quercetin 0,934% dan avobenzone 4% dengan nilai desirability 0,958. Formula optimum tersebut kemudian diverifikasi dengan melakukan pengujian ulang terhadap seluruh respon dan melihat apakah terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil prediksi software dan observasi. Hasil verifikasi pada penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok hasil prediksi software dan kelompok observasi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]