Pengaruh Penambahan Zink (ZnSO4) pada Hidrolisat Ikan Sebagai Campuran Pakan dan Lama Pemberian Pakan Terhadap Kadar Besi (Fe) Kuning Telur Ayam Petelur
Abstract
Telur salah satu hasil peternakan yang banyak mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Nilai gizi dalam telur ayam dipengaruhi oleh pakan yang diberikan. Suplemen yang ditambahkan dalam pakan ayam salah satu upaya meningkatkan nilai gizi dalam pakan. Zat gizi yang terdapat dalam kuning telur salah satunya yaitu kadar Fe. Mineral Fe dalam telur ayam utuh sebesar 0,9 mg/100g dan 0,5 mg/100g dalam kuning telur. Mineral Fe berperan terhadap pertumbuhan ayam sehinga mencapai bobot tubuh yang optimal. Kekurangan zat besi dalam pakan mempengaruhi pembentukan hemoglobin, oleh karena itu pemberian suplemen pada pakan perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam ayam yang akan berpengaruh pada kandungan nutrisi pada telur ayam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan HI (hidrolisat ikan) yang diperkaya ZnSO4 dan lama pemberian pakan terhadap kadar Fe kuning telur ayam petelur. Ayam yang digunakan dalam penelitian yaitu jenis Lohman Brown berusia ± 8 bulan sebanyak 200 ekor ayam dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 50 ekor ayam dengan perlakuan pakan yang berbeda. Perlakuan pakan yang digunakan terdapat 4 variasi yaitu pakan dasar dengan penambahan hidrolisat ikan 0% (A) dan 1,5% (B), pakan dasar dengan penambahan hidrolisat ikan dan ZnSO4 dengan Zn total 34 ppm (C) dan 37 ppm (D). Analisis kadar Fe dilakukan dengan metode destruksi kering dan diukur menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) .
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perubahan kadar Fe pada kuning telur setelah penambahan hidrolisat ikan yang diperkaya ZnSO4. Kadar Fe dalam kuning telur ayam petelur dengan perlakuan pakan A, B, C dan D secara berurutan yaitu 5,1 mg/kg, 6,1 mg/kg, 6,4 mg/kg, 6,6 mg/kg. Perubahan kadar Fe kuning telur telah diuji statistik dengan menggunakan annova two ways yang menujukkan bahwa pakan berpengaruh nyata terhadap kadar Fe kuning telur ayam petelur. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0,05. Uji ini dilanjutkan dengan LSD (uji Least Significant Different) yang menunjukkan bahwa pakan ayam yang ditambah dengan hidrolisat ikan dan suplemen ZnSO4 berbeda signifikan dibandingkan dengan perlakuan pakan dasar (kontrol). Analisis lama pemberian pakan pada ayam selama 10 hari dengan pengambilan sampel pada hari ke-1,2,4,7 dan 10 juga dilakukan. Kadar Fe kuning telur pada sampel hari ke-1 sampai ke-2 tidak mengalami perubahan, namun terjadi perubahan setelah hari ke-4 sampai hari ke-10. Berdasarkan uji annova two ways lama pemberian pakan berpengaruh signifikan terhadap kadar Fe kuning telur ayam petelur. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0,05. Uji Recovery pada analisis Fe dengan menggunakan AAS sebesar 97,40%.