dc.description.abstract | Sel-sel kulit sehat dapat mengalami kerusakan akibat radiasi sinar UV yang berasal dari paparan sinar matahari yang ditandai dengan adanya bintik-bintik, kerutan, dan pengenduran kulit oleh karena itu, diperlukan perlindungan untuk mencegah kerusakan lebih dengan memakai tabir surya. Biasanya, tabir surya golongan kimia dapat terdegradasi oleh radiasi sinar UV sehingga dapat mengurangi tingkat keefektifannya serta dapat menghasilkan produk fotodegradasi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau fotodermatosis. Salah satu senyawa bahan alam yang dapat digunakan sebagai agen fotoprotektor adalah flavonoid. Daun mangga manalagi diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid yang tinggi sehingga berpotensi menjadi agen fotoprotektor. Pada penelitian ini diformulasikan suatu sediaan tabir surya ekstrak daun mangga manalagi kombinasi dengan avobenzone dan octyl methoxycinnamate yaitu F(0) untuk basis, F(1) untuk penambahan ekstrak 1%, F(2) penambahan ekstrak 3% dan F(3) untuk penambahan ekstrak 5%.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penambahan ekstrak daun mangga manalagi terhadap sediaan emulgel tabir surya yang mengandung filter UV avobenzone dan octyl methoxycinnamate (OMC) terhadap sifat fisik dan aktivitas tabir suryanya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan ekstrak daun mangga manalagi maka aktivitas tabir suryanya akan semakin meningkat dengan aktivitas terbaik pada penambahan ekstrak dengan konsentrasi 5%.. Hasil pengujian SPF menunjukkan nilai yang meningkat yaitu 22,5113 ± 0,2858 pada F(0); 24,4468 ± 0,9497 pada F(1); 26,5570 ± 1,0778 pada F(2) dan 28,9624 ± 0,2407 pada F(3). Hasil tersebut tergolong dalam kategori ultra dengan semakin tinggi nilai SPFnya maka potensi perlindungannya juga semakin tinggi. Selain itu, aktivitas tabir surya juga dapat dilihat dari nilai persen transmisi eritema (%TE) dan persen transmisi pigmentasi (%TP). Hasil pengujian %TE dan %TP menunjukkan bahwa sediaan emulgel tabir surya ekstrak daun mangga manalagi kombinasi dengan avobenzone dan octyl methoxycinnamate memberikan proteksi dengan kategori total block karena bernilai kurang dari satu. Berikut ini merupakan hasil %TE secara berurutan dari F(0), F(1), F(2), dan F(3) yaitu 0,00466 ± 0,00042; 0,00243 ± 0,00077; 0,00095 ± 0,00052 dan 0,00026 ± 0,00005. Sedangkan hasil pengujian %TP adalah 0,03057 ± 0,00194; 0,03044 ± 0,00108; 0,01329 ± 0,00220 dan 0,00593 ± 0,00097 untuk F(0), F(1), F(2), dan F(3). Berbanding terbalik dengan nilai SPF, semakin kecil nilai %TE dan %TP maka akan memberikan perlindungan yang semakin baik. Peningkatan ekstrak dapat menurunkan pH sediaan dan viskositas sediaan tetapi meningkatkan nilai daya sebar sediaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pH F(0), F(1), F(2), dan F(3) secara berurutan 7,10 ± 0,01; 6,55 ± 0,02; 6,21 ± 0,01 dan 6,06 ± 0,03. Penurunan nilai pH ini disebabkan oleh semakin tingginya konsentrasi ekstrak yang ditambahkan yang mana ekstrak daun mangga manalagi memiliki pH asam sebesar 4,36. Nilai pH dari semua formulasi memenuhi persyaratan pH tabir surya karena berada pada rentang 4,5-8. Peningkatan ekstrak juga dapat menurunkan viskositas sediaan dengan nilai viskositas secara berurutan dari F(0), F(1), F(2), dan F(3) adalah 25,50 ± 0,50; 21,50 ± 0,50; 14,50 ± 0,50 dan 10,0 ± 0,50 dalam satuan Pa.S. Nilai tersebut memenuhi persyaratan viskositas sediaan emulgel yaitu 6-50 Pa.S. Penurunan nilai viskositas sediaan disebabkan oleh terjadinya perubahan suasana keasaman sediaan karena penurunan viskositas sediaan dapat disebabkan oleh penurunan pH dikarenakan nilai pH berpengaruh pada proses terbentuknya massa gel dari gelling agent yang digunakan. Berbanding terbalik dengan nilai pH dan viskositas, penambahan ekstrak justru meningkatkan daya sebar. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian daya sebar yang menunjukkan nilai 5,20 ± 0,10; 5,50 ± 0,10; 5,73 ± 0,06; 5,97 ± 0,06 masing-masing untuk F(0), F(1), F(2), dan F(3) dalam satuan Cm. Hasil tersebut memenuhi persyaratan karena berada pada rentang antara 5-7 Cm. Terjadinya peningkatan nilai daya sebar karena semakin rendah nilai viskositas, maka daya sebar akan semakin meningkat karena sediaan akan semakin mudah mengalir dan menyebar pada permukaan kulit, begitu pula sebaliknya. | en_US |