Analisis Tegangan Pada U-Pipe SA213 GR. T22 Menggunakan Metode Elemen Hingga
Abstract
Penggunaan energi di Indonesia terus mengalami peningkatan tiap
tahunnya, dan energi yang paling berperan penting dalam kebutuhan manusia
adalah energi listrik. Misalnya untuk kebutuhan penerangan di malam hari.
Pengggunaan tenaga listrik pada tahun 2019 1.084 kWh/kapita dan mengalami
peningkatan hingga pada tahun 2021 pada kuartal III sebesar 1.109 kWh/kapita.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi membutuhkan heat exchanger
sebagai media yang dapat menukar panas antara 2 jenis temperatur fluida
sehingga fluida bertekanan tersebut dapat memutar generator. Master dkk (2006)
menjelaskan bahwa shell and tube heat exchanger adalah tipe penukar kalor yang
paling banyak digunakan pada industri yaitu sekitar 35-40% namun ada penyebab
utama kerusakan heat exchanger adalah kebocoran tube dengan jumlah 155 kasus
dalam kurun waktu 2008 – 2013 (Stewart, 2013). Menurut Tae-Wan Ku dkk
(2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan U-pipe radius 40
mm tersebut terhadap batas ijin tegangan dan pengaruh terhadap ketebalan pipa
dengan material SA 213 Gr.T22 di Shell and Tube Heat Exchanger. Metode
penelitian dilakukan pada software Ansys. Penelitian ini ialah U-pipe radius 40
mm dengan beban tekanan internal 20,4 MPa dan eksternal sebesar 2,04 MPa.
Tegangan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah von-Mises pada setiap
surface.
Hasil penelitian menunjukkan nilai tegangan equivalent stress terbesar
terjadi pada surface 3 dengan radius pipa 40 mm sebesar 77,65 MPa, tegangan
tersebut dapat dikatakan aman karena nilai tegangan tersebut masih dibawah batas
tegangan ijin 103 MPa dan semakin bertambahnya ketebalan pipa maka tegangan
yang terjadi semakin menurun.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4104]