Show simple item record

dc.contributor.authorMAULIDIYAH, Inggil Noor
dc.date.accessioned2023-05-04T06:49:43Z
dc.date.available2023-05-04T06:49:43Z
dc.date.issued2023-01-10
dc.identifier.nim192010101045en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115847
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris dengan 40,46 juta penduduknya bekerja di sektor pertanian pada tahun 2022. Meningkatnya aktivitas pertanian mendorong kebutuhan akan pestisida juga meningkat. Klorpirifos adalah salah satu pestisida golongan organofosfat yang sering digunakan dan paling populer di kalangan petani untuk mengendalikan hama. Penggunaan klorpirifos yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan residu pada produk panen, tanah, dan perairan di lingkungan pertanian. Paparan residu klorpirifos dalam kadar rendah namun terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya akumulasi metabolit klorpirifos yang berdampak pada berbagai masalah kesehatan, seperti imunotoksisitas, neurotoksisitas, gangguan endokrin, kelainan hematologi, dan reproduksi. Kelainan tersebut dapat ditandai dengan perubahan sitokin proinflamasi baik meningkat ataupun menurun, salah satunya IL-1β. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menguji efek lama paparan klorpirifos dosis rendah terhadap kadar IL-1β tikus wistar. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) yang terbagi dalam 5 kelompok, yaitu K, P1, P2, P3, dan P4. Kelompok K adalah kelompok kontrol normal yang diberi pelarut normal saline (+5% Tween 20) secara per oral selama 56 hari. Kelompok P1, P2, P3, dan P4 adalah kelompok perlakuan yang diberi paparan klorpirifos 5 mg/kgBB dengan pelarut normal saline (+5% Tween 20) secara per oral dengan lama paparan yang berbeda. Kelompok P1 diberikan paparan selama 7 hari, kelompok P2 selama 14 hari, kelompok P3 selama 28 hari, dan kelompok P4 selama 56 hari. Penelitian ini dilaksanakan selama 63 hari. Data pengamatan yang didapatkan berupa hasil kadar IL-1β yang didapatkan dari pemeriksaan serum darah tikus menggunakan metode ELISA. Berdasarkan uji One Way ANOVA terhadap kadar IL-1β menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok dengan nilai signifikansi 0,005 (p<0,05). Selanjutnya dilakukan pengujian lebih lanjut menggunakan uji Post Hoc LSD dan diperoleh bahwa kadar IL-1β berbeda secara bermakna pada semua kelompok perlakuan (P1, P2, P3 dan P4) Ketika dibandingkan dengan kelompok K. Hal ini menunjukkan bahwa klorpirifos dosis rendah pada paparan akut, sub akut, dan sub kronis dapat memberikan efek peningkatan yang signifikan pada kadar IL-1β. Pada analisis tren kurva menunjukkan grafik S-curve trend model memiliki tingkat kemiripan paling tinggi dengan data dan memperkirakan bahwa kadar IL-1β akan mengalami tren negatif.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Desie Dwi Wisudanti, M.Biomed dr. Septa Surya Wahyudi, Sp. Uen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectPAPARAN KLORPIRIFOSen_US
dc.titleEfek Lama Paparan Klorpirifos Dosis Rendah terhadap Kadar IL-1β Tikus Wistaren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Desie Dwi Wisudanti, M. Biomeden_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Septa Surya Wahyudi, Sp. Uen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 4 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record