Pengaruh Penambahan Jumlah Lignin terhadap Enkapsulasi Alginat-Azadirachtin
Abstract
Azadirachtin merupakan senyawa aktif yang bersifat tidak stabil yang dapat ditemukan pada tumbuhan neem yang banyak dimanfaatkan dalam produk insektisida. Enkapsulasi dapat melindungi ketidakstabilan dari senyawa ini. Proses enkapsulasi yang umum digunakan yakni dengan matriks alginat dengan crosslinker berupa CaCl2. Kation divalen Ca2+ pada CaCl2 akan membentuk struktur jaringan egg box dengan alginat. Penambahan lignin dalam matriks enkapsulasi adalah hal menarik dalam enkapsulasi azadirachtin. Penambahan lignin dalam matriks enkapsulasi dapat mempengaruhi efisiensi enkapsulasi, daya serap air, pelepasan senyawa aktif serta spektrum Fourier Transform InfraRed Spectroscopy (FTIR) yang dihasilkan. Serbuk gergaji kayu jati termasuk dalam material lignoselulosa dengan kandungan lignin sebesar 28%.
Penelitian ini terdiri atas isolasi lignin lindi hitam dari serbuk gergaji kayu jati serta pembuatan beads alginat-lignin lindi hitam-azadirachtin. Penggunaan jumlah lignin lindi hitam dalam komposisi beads terdiri dari lima variasi, yakni 2; 3; 4; 5; dan 6%. Karakteristik gugus fungsi lignin lindi hitam ditinjau melalui analisis FTIR.
Karakterisasi lignin lindi hitam dengan FTIR menunjukkan ditemukannya gugus fungsi khas lignin, yaitu siringil pada bilangan gelombang 1336 cm-1. Beads alginat-lignin lindi hitam-azadirachtin dianalisis nilai efisiensi enkapsulasi, daya serap air (DSA), pelepasan senyawa azadirachtin serta FTIR. Nilai efisiensi enkapsulasi yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi jumlah lignin lindi hitam dalam komposisi beads, maka nilai efisiensi enkapsulasi akan menurun. Nilai efisiensi enkapsulasi terbesar diperoleh pada beads dengan lignin lindi hitam 2%, yakni sebesar 97.1%. Analisis DSA mengindikasikan nilai DSA akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya komposisi lignin lindi hitam. Nilai DSA
terbesar diperoleh pada beads dengan variasi 6% yakni sebesar 34.1%. Nilai pelepasan azadirachtin menunjukkan beads dengan variasi 6% memiliki nilai pelepasan azadirachtin terbesar, yaitu 0.648%. Hal ini menunjukkan semakin banyak komposisi lignin lindi hitam, maka nilai pelepasan azadirachtin akan semakin besar. Analisis FTIR menghasilkan gugus fungsi yang khas untuk azadirachtin pada beads alginat-lignin lindi hitam-azadirachtin. Gugus ini diantaranya yaitu stretching gugus C-H alifatik (2851-2924 cm-1); stretching gugus C=O dari ester (1742 cm-1); vibrasi stretching C-O dari ester (1161 cm-1); dan vibrasi bending dari metilena (722 cm-1).