Show simple item record

dc.contributor.authorMARYANINGSIH, Susi
dc.date.accessioned2023-05-03T06:55:21Z
dc.date.available2023-05-03T06:55:21Z
dc.date.issued2023-01-31
dc.identifier.nim192010101017en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115763
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris yang penduduknya banyak bekerja di sektor pertanian dengan tingkat penggunaan pestisida yang tinggi, seperti pestisida jenis klorpirifos. Klorpirifos memberikan efek negatif bagi tubuh akibat dari lama paparannya dan jalur oral adalah salah satu rute paparannya yang berkaitan dengan organ pencernaan. Organ pencernaan seperti jejunum merupakan organ pertama yang bersentuhan secara langsung dengan bahan kimia seperti klorpirifos. Salah satu toksisitas klorpirifos adalah menginduksi reactive oxygen spesies (ROS) yang menyerang asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan karbon ganda atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Reaksi tersebut menghasilkan produk berupa malondialdehyde (MDA). Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Penelitian ini dilakukan di laboratorium farmakologi dan laboratorium biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus jantan galur wistar dengan berat badan 120-170 gram yang diambil secara simple random sampling. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (K0) diberikan Tween20 dan normal salin, kelompok perlakuan diberikan klorpirifos selama 7 hari (P1), 14 hari (P2), 28 hari (P3), dan 56 hari (P4). Setelah diberikan perlakuan dilanjutkan dengan pengukuran kadar MDA menggunakan uji TBA dari jaringan jejunum. Hasil data berupa kadar MDA dengan satuan nmol/mL. Hasil pengukuran rata-rata kadar MDA dan standar deviasi setiap kelompok perlakuan adalah kelompok perlakuan 0 hari sebesar 1,329±0,424, kelompok perlakuan selama 7 hari sebesar 1,812±1,009, kelompok perlakuan selama 14 hari sebesar 3,600±0,815, kelompok perlakuan selama 28 hari sebesar 5,670±0.978, kelompok perlakuan selama 56 hari sebesar 9,387 ± 0,844. Hasil data dianalis menggunakan uji Saphiro Wilk, uji Lavene test, dan uji regresi kuadratik. Hasil uji Saphiro Wilk dan uji Lavene Test menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p> 0,05) yang berarti data normal dan homogen. Hasil uji regresi didapatkan persamaan Y=- 0,000447X2 +0,173517X+1,0867 untuk menentukan kadar puncak maksimal maka persamaan menjadi Ŷ=0,000894X+0,173517. Hasil dari persamaan tersebut adalah prediksi kadar maksimal MDA terjadi pada hari ke-194. Persamaan untuk menentukan titik awal mula kenaikan menggunakan tiga titik kadar kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 7 hari dan 14 hari. Persamaan yang didapatkan yaitu Y=0,013316X2 -0,024214X+1,329. Hasil dari persamaan adalah prediksi titik awal mula kenaikan terjadi pada hari ke-3. Pada penelitian ini belum terjadi penurunan kadar MDA sampai hari ke-56.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Cholis Abrori, M.Kes.,M.Pd.Ked dr. Adelia Handoko, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectMDAen_US
dc.subjectJEJUNUMen_US
dc.subjectKLORPIRIFOSen_US
dc.titleProfil Kadar Malondialdehyde (MDA) Jejunum Tikus Jantan Galur Wistar Akibat Lama Paparan Klorpirifosen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Cholis Abrori, M.Kes.,M.Pd.Ked.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Adelia Handoko, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorFinalisasi tanggal 3 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 3 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record