Optimasi Moringa Gum dan Polivinil Alkohol dalam Sediaan Mucoadhesive Buccal Film Diltiazem Hidroklorida
Abstract
Diltiazem Hidroklorida (HCl) digunakan dalam terapi hipertensi karena dapat menurunkan resistensi tekanan darah perifer dan merelaksasi otot polos pada jantung. Secara in-vivo, Diltiazem HCl mengalami penurunan bioavailabilitas sebanyak 60% akibat first pass metabolism, sehingga diperlukan rute penghantaran obat lain, yaitu rute bukal dengan sediaan mucoadhesive buccal film. Mucoadhesive buccal film merupakan film yang dapat melekat pada daerah bukal dan melepaskan zat aktif untuk diabsorbsi oleh membran mukosa dan memberikan efek sistemik. Moringa gum merupakan polimer asam uronat (polyuronide) yang memiliki gugus hidroksil sehingga berpotensi sebagai polimer mucoadhesive namun memiliki ketahanan lipat yang kurang baik dan belum diketahui kemampuan pelepasan obatnya. Polivinil alkohol (PVA) merupakan polimer larut air yang memiliki gugus hidroksil dengan sifat yang kuat dengan fleksibilitas tinggi, namun kedua sifat ini dapat terganggu oleh kelembaban lingkungan sekitar. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi polimer moringa gum dan PVA menggunakan desain faktorial. Mucoadhesive buccal film dibuat menggunakan metode solvent casting kemudian respon dianalisis menggunakan Software Design Expert 11.0.0. Hasil optimasi menunjukkan bahwa jumlah polimer yang dapat memberikan respon optimum adalah moringa gum 2% dan
PVA 5%. Mucoadhesisve buccal film yang dihasilkan memiliki respon pH permukaan 6,083, waktu tinggal mucoadhesive in-vitro 445,055 menit, dan swelling index 4,067, serta hasil pengujian pelepasan mendapatkan hasil sebesar 87,9913 % pada waktu ke 420 menit yang mengikuti model kinetika pelepasan Higuchi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa formula optimum mucoadhesive buccal film yang diperoleh dapat digunakan dalam sediaan mucoadhesive buccal film Diltiazem HCl.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]