Optimasi Moringa Gum dan Gliserin dalam Sediaan Mucoadhesive Buccal Film Diltiazem Hidroklorida
Abstract
Moringa Gum merupakan gum yang berasal dari batang Moringa oleifera yang dapat
digunakan sebagai stanilisator, pengikat, mucoadhesive, disintegran, sustained release dan
controlled release matriks. Diltiazem Hidroklorida merupakan obat dengan bioavailabilitas
rendah dan memiliki waktu paruh plasma rendah ( 3-4 ) jam. Bioavalaibilitas dan waktu paruh
diltiazem hidroklorida dapat ditingkatkan melalui formulasi mukoadhesive bukal film. Sehingga
pada studi ini digunakan kombinasi antara polimer alam yaitu Moringa Gum dan plasticizer
gliserin sehingga nantinya dapat menghasilkan film dengan sifat swelling, mucoadhesive dan
juga ketahanan lipat yang baik. Studi ini dilakukan untuk mengoptimasi antara Moringa Gum
dan gliserin yang digunakan dan provil pelepasan diltiazem hidroklorida dalam seduaan
mukoadesife bukal film yang dibuat. Formulasi dilakukan dengan menggunakan metode solvent
casting dengan optimasi menggunakan design expert sedangkan verifikasi formula optimum
dilakukan dengan one sample t test. Formula optimum yang didapatkan dari jumlah polimer
moringa gum sebesar 75 mg dan plasticizer gliserin sebesar 5 mg. Hasil dari pengujian FTIR
menunjukan bahwa tidak terdapat adanya interaksi antara Diltiazem Hidroklorida dengan
polimer Moringa Gum. Sedangkan untuk hasil pengujian pelepasan didapatkan persen
pelepasan sebesar 99,69% dengan mengikuti model pelepasan Higuichi. Kesimpulan dari studi
ini adalah bukal film berhasil dibuat dengan menggunakan kombinasi Moringa Gum dan
gliserin dengan potensinya dalam meningkatkan bioavailabilitas dan waktu paruh Diltiazem
Hidroklorida dengan cara memperlama waktu kontak dan mengontrol pelepasan
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]