Analisis Komoditas Unggulan dan Penentuan Hierarki di Kawasan Agropolitan Kota Baubau
Abstract
Kawasan agropolitan merupakan kawasan yang terbentuk oleh sistem fungsional desa-desa yang ditunjukan oleh adanya hierarki keruangan desa yakni dengan adanya pusat agropolitan (central place) dan desa-desa disekitarnya (hinterland) (Mahi, 2016). Berdasarkan dokumen Pemanfaatan Ruang Kawasan Agropolitan Kota Baubau tahun 2021, telah ditetapkan Kawasan agropolitan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Lea-Lea, Kecamatan Bungi, dan Kecamatan Sorawolio. Berdasarkan Dokumen tersebut belum ditentukan komoditas unggulan dan struktur hierarki kawasan agropolitan. Tujuan penelitian untuk mengetahui komoditas unggulan dan hierarki kawasan agropolitan Kota Baubau. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan pengembangan kawasan agropolitan Kota Baubau. Penelitian dilaksanakan dengan dua tujuan. Pertama menentukan komoditas unggulan dan kedua menentukan hierarki kawasan agropolitan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dengan melakukan observasi dan wawancara, sedangkan pengumpulan data sekunder pengumpulan dengan melakukan studi literatur. Metode analisis menggunakan LQ, SSA dan skalogram. Berdasarkan hasil analisis LQ dan SSA komoditas unggulan di kawasan agropolitan Kota Baubau adalah Padi Sawah, Padi Ladang, Jambu Mete, Kakao, Kacang Panjang, Jambur Air, dan Kangkung. Berdasarkan hasil analisis didapatkan Hierarki I yaitu Kelurahan Kaisabu baru dan Karya Baru. Hierarki II yaitu Kelurahan Kalia-Lia, Liabuku, Kampeonaho, Bugi. Dan Hierarki III yaitu Kelurahan Kolese, Lowu-Lowu, Kantalai, Palabusa, Waliabuku, Ngkari-Ngkari, Tampuna dan Gonda Baru.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4186]