Pengklasteran Bank Sampah di Kabupaten Jember menggunakan Algoritma K-Means Clustering dan Davies Bouldin Index sebagai Evaluasi Hasil Clustering
Abstract
Permasalahan sampah merupakan kasus klise yang akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Pemerintah Indonesia mengadopsi konsep circular economy melalui program bank sampah. Program bank sampah telah menjadi terobosan pengelolaan sampah di Kabupaten Jember. Tujuan program tersebut untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan memberikan keuntungan, namun kondisi riil antusiasme masyarakat masih belum optimal sehingga bank sampah di beberapa daerah tidak beroperasi. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember berencana mengadakan program penilaian kualitas pengelolaan bank sampah dengan cara memberikan insentif terhadap bank sampah yang memiliki kinerja atau pengelolaan baik. Tujuan penelitian ini mengelompokan bank sampah di Kabupaten Jember berdasarkan penilaian kualitas pengelolaan bank sampah, menggunakan algoritma K-Means clustering dan Davies Bouldin Index sebagai evaluasi hasil clustering. Pengelompokan ini dilakukan dengan 5 variabel, dan uji coba pengelompokan dilakukan dengan 5 macam jumlah cluster berbeda – beda. Hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah cluster terbaik pada data penilaian kualitas pengelolaan bank sampah yaitu sebanyak 4 cluster. Hasil pengelompokan menjadi 4 cluster yaitu diperoleh cluster pertama (C1) sebanyak 9 bank sampah dan berkategori tidak beroperasi, cluster kedua (C2) sebanyak 11 bank sampah dan berkategori beroperasi dengan sangat baik, cluster ketiga (C3) sebanyak 37 bank sampah dan beroperasi dengan baik, cluster keempat (C4) sebanyak 14 bank sampah dan beroperasi dengan cukup baik.