Pelaksanaan Prosedur Akuntansi Piutang Usaha Atas Jasa Telekomunikasi Pada PT Telkom, Tbk. Ap Genteng, Kancatel Banyuwangi
Abstract
Berkembangnya telekomunikasi Indonesia banyak menimbulkan
permasalahan yang sangat menarik untuk di cermati. Pada tahun 2003 ini,
pengguna telepon seluler akan melampaui jumlah telepon tetap dalam perbedaan
yang sangat besar, ini membuktikan bahwa telah berkembangnya perilaku
masyarakat dalam telekomunikasi di Indonesia, masyarakat mulai mengerti akan
pentingnya jasa telekomunikasi. Banyak negara-negara maju di dunia
menggunakan kemajuan informasi dan teknologi untuk memajukan pembangunan
dan perkembangan perekonomian negaranya. Apalagi untuk negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia sangat membutuhkan sarana informasi yang
cepat dan akurat.
Dampak dari perkembangan telekomunikasi Indonesia adalah
cenderungnya penguna ponsel yang semakin banyak, dan menurut pengamat
telekomunikasi di Indonesia perbandingan antara jumlah penguna ponsel dengan
ketersediaan sambungan baru saluran telepon yang ada pada saat ini pada PT.
TELKOM dengan selisih lebih dari satu juta pengguna. Persaingan yang sangat
ketat, membuat PT. TELKOM untuk melipatgadakan target pelanggan secara
antusias dengan menyediakan sarana dan prasarana pertelekomunikasian yang
memadai dan murah untuk banyak orang.
Mengingat akan pentingnya jasa telekomunikasi yang sangat diperlukan
oleh masyarakat banyak maka pemerintah Indonesia memberikan kesempatan
pada perusahaan-perusahaan swasta untuk bergerak dalam bidang jasa
pertelekomunikasian bagi masyarakat seperti halnya pada PT. TELKOM. Di
Indonesia sendiri ada beberapa jenis perusahaan telekomunikasi baik BUMN
seperti PT. TELKOM maupun perusahaan swata misalnya excelcomindo,
Ratelindo, Satelindo maupun Telkomsel serta Indosat-M3, yang semuanya
bergerak dalam operator telepon bergerak seluler.