Absurditas sebagai Resistensi Sosial dalam Novel Orang Asing karya Albert Camus: Kajian Strukturalisme Genetik
Abstract
Novel Orang Asing merupakan karya sastra yang ditulis oleh Albert
Camus. Orang Asing menceritakan tentang absurdnya kehidupan yang dialami
oleh tokoh utama dalam novel tersebut yakni Meursault. Terdapat dua bagian
dalam novel Orang Asing, pertama menceritakan kehidupan Meursault yang
monoton dan tanpa ambisi hingga Meursault membunuh seorang Arab di tepi
pantai. Kedua, menceritakan saat Meursault menjalani persidangan yang justru
pegawai persidangan lebih tertarik mengupas latar belakang serta moralitas
Meursault hingga akhirnya berujung pada hukuman mati yang diterima oleh
Meursault.
Tujuan dari penelitian tersebut ialah (1) mendeskripsikan, mengkaji, dan
mengidentifikasi keterkaitan antarstruktur dalam novel Orang Asing
menggunakan sistem relasi antara tokoh dengan tokoh dan tokoh dengan objek;
(2) melacak keterhubungan novel Orang Asing dengan fakta kemanusiaan serta
latar belakang pemikiran Albert Camus; (3) menemukan pandangan dunia Albert
Camus dari hasil keterkaitan antarstruktur dan realitas sosial yang
melatarbelakangi terbentuknya karya novel Orang Asing.
Metode yang digunakan untuk mengkaji novel Orang Asing ialah
menggunakan metode dialektik yang terdapat dalam teori strukturalisme genetik
Goldmann yang meliputi kajian struktural dengan sistem relasi tokoh dengan
tokoh dan tokoh dengan objek guna menemukan pandangan dunia Albert Camus
secara imajiner, kemudian analisis genetik yang meliputi fakta kemanusiaan atau
realitas sosial yang terjadi saat karya ditulis atau sebelum karya ditulis, subjek
kolektif yang mendasari arah pemikiran Albert Camus, dan pandangan dunia
Albert Camus dalam novel Orang Asing.Berdasaran analisis struktural terhadap novel Orang Asing, diketahui
bahwa terdapat dua bagian yang mendasari lahirnya tema dalam novel. Pertama
yakni keterasingan dan yang kedua ialah pemberontakan. Pada bagian
keterasingan, terdapat relasi antara lain: orang lain >< keluarga, diri >< luar diri,
biadab >< beradab, terhukum >< pengadilan, harapan >< kenyataan, budak ><
tuan. Pada bagian pemberontakan, terdapat relasi antara lain: Meursault >< Marie,
kebetulan >< terencana, wajar >< heran, pembela >< penuntut, tidak bermakna ><
bermakna, amoral >< norma sosial, pegawai >< majikan, Meursault >< hakim,
Meursault >< pendeta. Berdasarkan analisis dari relasi yang telah dipaparkan
tersebut, diketahui bahwa novel Orang Asing memiliki pandangan dunia absurd.
Keterasingan dan pemberontakan yang terdapat dalam narasi novel Orang Asing
merupakan representasi dari pemikiran albert Camus yang dimediasi melalui
tokoh Meursault dengan tujuan melakukan pembongkaran terhadap makna mutlak
sehingga melahirkan pandangan dunia absurd.
Berdasarkan pembahasan analisis genetik terdapat fakta kemanusiaan
dalam novel Orang Asing yang menggambarkan realitas sosial secara simbolik.
Realitas sosial politik pada tahun 1930an, melahirkan situasi ekonomi yang
merubah kaum proletar menjadi setara dengan kaum borjuis, dengan adanya kaum
proletar yang dapat menonton bioskop yang sebelumnya hanya dapat dikonsumsi
oleh kaum borjuis. Peristiwa tersebut melahirkan homologi dengan novel Orang
Asing ketika Meursault yang merupakan pegawai disebuah perusahaan dapat
leluasa menonton bioskop dengan seorang perempuan setelah prosesi penguburan
ibunya. Pada tahun 1933 hingga 1945, Nazi Jerman membangun sekitar 20.000
kamp untuk memenjarakan kaum Yahudi, kaum Gypsi, dan orang-orang yang
dituduh asosial atau perilaku yang menyimpang menurut hukum moral. Situasi
tersebut memiliki keseimbangan dengan kenyataan tragis yang Meursault terima
saat menerima hukuman mati karena dituduh tidak bermoral serta tidak mengakui
keberadaan Tuhan. Pada tahun 1940, Jerman berhasil menduduki Prancis yang
melahirkan kelompok Resistance. Pada tahun 1941, Gabriel Peri yang merupakan
anggota dari kelompok Resistance, penggerak dari kaum buruh, aktif di partai
Komunis, dan sahabat Albert Camus ditangkap dan dihukum mati oleh tentara Jerman karena memberontak kepada Nazi Jerman. Eksekusi yang dilakukan
terhadap Gabriel Peri merupakan cerminan dari tokoh Meursault yang dihukum
mati karena pemberontakannya terhadap penguasa.
Konsepsi pemikiran absurd yang digagas oleh Albert Camus mempunyai
akar kuat dari nihilisme dan eksistensialisme. Tokoh Meursault yang diposisikan
sebagai seorang yang menjalani kehidupan tragis, seolah-olah hidupnya tidak lagi
bermakna, pada dasarnya menyembunyikan subjektivitas yang kuat ketika dirinya
menolak keberadaan Tuhan, menolak patuh pada hukum moral, dan tidak
mementingkan institusi pemerintah. Hal tersebut pada akhirnya melahirkan
indentifikasi manusia absurd pada diri Meursault. Absurditas yang melekat pada
diri Meursault terletak pada saat Meursault berbahagia ketika dihadapkan dengan
kematian.