Pembentukan Model Klasifikasi Serbuk Daun Alpukat (Persea americana Mill) Varietas Lokal dan Alligator Menggunakan Spektroskopi NIR-Kemometrik dan Penetapan Kadar Flavonoid Total
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang beriklim tropis di dunia dan disebut sebagai paru-paru dunia dimana banyak hutan tumbuh subur di berbagai kepulauan yang ada di sana. Berbagai jenis tanaman dapat hidup di hutan Indonesia karena iklim tropis yang ada, sehingga mudah untuk semua tanaman beradaptasi dan tumbuh subur, namun sangat sedikit masyarakat yang mengetahui manfaatnya sebagai obat tradisional.
Salah satu tanaman yang sudah banyak digunakan sebagai bahan obat adalah alpukat atau avokat (Persea americana). Alpukat memiliki beberapa varietas diantaranya alpukat lokal, alligator, wina, hass, miki, dan mentega. Sampai saat ini belum banyak penelitian mengenai perbedaan kandungan fitokimia antara varietas daun alpukat lokal dan Alligator. Perbedaan varietas dapat mempengaruhi morfologi suatu tanaman dan kandungan fisika kimia dari tanaman. Pembentukan model klasifikasi dilakukan menggunakan NIR-Kemometrik. Hasil spektrum dari scaning NIR dianalisis dengan analisis multivariate dibuat model LDA, SVM, dan SIMCA. Model klasifikasi yang terpilih kemudian divalidasi dengan validasi internal (LOOCV) dan validasi eksternal.
Penetapan kandungan flavonoid total pada serbuk daun alpukat varietas lokal dan alligator bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kandungan flavonoid dari kedua varietas tersebut. Pada penelitian ini digunakan sampel serbuk dikarenakan pembuatan sampel yang mudah, selain itu sediaan herbal kebanyakan yang ada dipasaran dalam bentuk serbuk.
Hasil dari pembentukan model klasifikasi LDA dan SVM yang digunakan untuk pengkategorian sampel serbuk daun alpukat varietas lokal dan alligator sebanyak 20 sampel didapatkan nilai akurasi 100%. Sedangkan model klasifikasi SIMCA yaitu 98,96% sehingga model klasifikasi yang terpilih yaitu LDA dan SVM. Model klasifikasi terpilih kemudian divalidasi dengan validasi iternal dan validasi eksternal. Validasi internal atau LOOCV dilakukan dengan pengeluaran sampel A1LMJ, L1BWI, A3BWI, dan L3LMJ secara bergantian. Validasi eksternal dilakukan menggunakan sampel test set yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan Lumajang sebanyak 4 sampel, hasil validasi eksternal dari model klasifikasi LDA, SVM, dan SIMCA didapatkan akurasi 100%.
Penentuan klandungan flavonoid total dari serbuk daun alpukat varietas lokal dan alligator menggunakan metode kolorimetri menggunakan reagen AlCl3. Hasil dari penetapan kandungan flavonoid total didapatkan rata-rata kandungan flavonoid total dari varietas lokal 24,165 mg QE/g, sedangkan pada rata-rata kandungan flavonoid total pada varietas alligator 23,690 mg QE/g. Selanjutnya hasil dari penetapan kadar flavonoid dilakukan uji independent-t test untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna pada kadar flavonoid total, didapatkan nilai sig.2-tailed > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar flavonoid dari kedua varietas tidak ada perbedaan yang bermakna
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]