Pengembangan Desa Wisata "Kampung Majapahit" dengan Konsep Community Based Tourism
Abstract
Desa Wisata Kampung Majapahit adalah Desa yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kampung Majapahit memiliki ciri khas yakni bangunannya ber arsitektur majapahitan, dan deliniasi Kampung Majapahit mencakup 3 desa(Desa Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar). Kampung Majapahit memiliki permasalahan yang terletak pada kurang aktifnya partisipasi masyarakat dalam pengembangannya. Oleh karena itu perlu strategi yang nantinya banyak melibatkan masyarakat lokal. Karena Kampung Majapahit merupakan peserta dari sayembara ADWI(Anugrah Desa Wisata Indonesia) tahun 2021, dan mendapat juara 3 kategori CHSE.
Kerangka teori pada penelitian saya mencakup definisi pariwisata, definisi desa wisata, komponen pariwisata, tangga partisipasi masyarakat, karakteristik desa wisata, dan definisi pariwisata CBT.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini melibatkan stakeholder dan masyarakat kampung majapahit. Untuk penentuan sampel stakeholder dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu berjumlah 7 stakeholder(Dinas Pariwisata Kab. Mojokerto, BPCB Kab. Mojokerto, Kepala Desa Bejijong, Kepala Desa Sentonorejo, Kepala Desa jatipasar, Lembaga Desa Wisata Kampung Majapahit dan BUMDES) sedangkan penentuan sampel masyarakat menggunakan rumus malhotra yang berjumlah 35 masyarakat Kampung Majapahit. Penelitian ini menggunakan analisis skala likert, analisis deskriptif, analisis delphi dan analisis SWOT.
Pada rumusan masalah pertama menggunakan hasil yang diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara masyarakat berupa skoring yang nantinya diolah dengan skala likert, kemudian digambarkan tingkatan partisipasi masyarakat hasil dari analisis skala likert menggunakan analisis deskriptif. Kemudian untuk merumuskan strategi pengembangan, dilakukan analisis delphi yang berisi 13 indikator pariwisata dan melibatkan 7 stakeholder. Dari hasil analisis delphi tersebut didapatkan 15 indikator. Kemudian dilakukan analisis matriks SWOT berisi 15 indikator yang dibagi menjadi streght, weakness, opportunity dan threat. Setelah dirumuskan menjadi 4 jenis strategi (S-O, W-O, S,T dan W-T) dilakukan pembobotan menggunakan mastriks IFAS EFAS yang berguna untuk menentukan strategi prioritas yang cocok untuk pengembangan Kampung Majapahit. Setelah dilakukan pembobotan ditemukan hasil titik korrdinat x,y(0,87;0,64) yang berarti termasuk dalam kuadran 1 yang menggunakan strategi S-O. Terdapat 3 strategi yang termasuk dalam strategi S-O , yakni melakukan pengembangan wisata dengan tema historical tourism, melakukan peningkatan kegiatan promosi terkait produk yang menjadi unggulan kampung majapahit dan melakukan penjadwalan terkait atraksi kampung majapahit(kuda lumping dan wayang kulit).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4191]