Show simple item record

dc.contributor.authorNURILLA SALSABILA, Deva
dc.date.accessioned2023-04-12T01:52:30Z
dc.date.available2023-04-12T01:52:30Z
dc.date.issued2023-01-30
dc.identifier.nim171810301048en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115002
dc.description.abstractUrikase merupakan enzim yang mendegradasi asam urat menjadi produk berupa allantoin, hidrogen peroksida (H2O2), dan karbon dioksida (CO2). Dalam tubuh manusia tidak terdapat urikase sehingga tubuh tidak mampu mendegradasi asam urat. Tubuh yang tidak mendegradasi asam urat dalam aliran darah dapat mengakibatkan kelainan yang disebut hiperurisemia. Urikase dapat ditemukan di dalam ginjal dan otak. Produk metabolisme akhir purin yakni berupa asam urat, yang mana di dalam organ hati pada hewan mamalia kecuali primata dan burung maka asam urat akan dirubah menjadi allantoin oleh urikase. Urikase diperoleh dari hati kambing dengan cara ekstraksi jenis bufer yang digunakan untuk melisis dan mempertahankan kestabilan enzim. Pada penelitian ini urikase diekstrak dalam berbagai jenis bufer diantaranya bufer borat, bufer karbonat, dan bufer fosfat. Tujuan penggunaan variasi jenis bufer tersebut untuk mengetahui pengaruh bufer dalam menjaga kestabilan enzim. Ekstrak kasar urikase yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji aktivitas dengan metode secara langsung (spektrofotometri UV) dan tidak langsung (spektrofotometri visble). Hal ini bertujuan untuk mengetahui metode manakah yang lebih baik digunakan dalam mengukur aktivitas urikase. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis bufer berpengaruh dalam mempertahankan kestabilan enzim. Hasil pengukuran aktivitas menunjukkan bahwa urikase dari ekstrak kasar enzim stabil di dalam bufer karbonat. Nilai aktivitasnya yang paling besar, maka menunjukkan jumlah keberadaan enzim yang dapat mendegradasi substrat lebih besar. Hasil pengukuran aktivitas enzim dengan metode langsung dan tidak langsung samasama menunjukkan bahwa bufer karbonat adalah bufer yang baik dalam mempertahankan urikase. Bufer karbonat mampu mempertahankan urikase dalam keadaan stabil karena pada bufer karbonat memiliki nilai pKa yang paling tinggi dibandingkan dengan bufer fosfat dan borat. Nilai pKa yang tinggi menunjukkan kekuatan asam yang semakin rendah atau tingkat kebasaan yang tinggi. Urikase dapat stabil pada pH basa, oleh karena itu nilai pKa dapat menentukan kelarutan enzim dalam bufer ekstraksi. Enzim yang tetap berada dalam keadaan optimumnya maka aktivitas enzim akan besar. Nilai akivitas total dan aktivitas spesifik enzim dari pengukuran secara langsung (metode spektrofotometri UV) berturut-turut 0,2208 U/mL dan 0,0078 U/mg. Sedangkan nilai aktivitas total dan aktivitas spesifik enzim dengan pengukuran secara tidak langsung (metode spektrofotometri visible) berturut-turut 0,0279 U/mL dan 0,0010 U/mg. Pengukuran aktivitas urikase dibagi menjadi dua yakni secara langsung dan tidak langsung. Enzim dapat digambarkan melalui hilangnya substrat atau terbentuknya produk. Pengukuran secara langsung dengan metode spektrofotometri UV mengukur berdasarkan sisa substrat asam urat yang belum terdegradasi. Pengukuran secara tidak langsung dengan metode spektrofotometri visible mengukur berdasarkan produk H2O2 yang dirubah menjadi kuinonimin atau zat warna. Dari kedua metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas enzim diperoleh pengukuran secara langsung atau dengan spektrofotometri UV sebagai metode yang lebih baik. Pada metode spektrofotometri UV hanya langsung mengukur baerdasarkan sisa substrat yang tidak terdegradasi sedangkan pada metode spektrofotometri visible perlu adanya reaksi H2O2 dengan reagen lain sehingga membentuk warna. Adanya reaksi bertingkat pada pengukuran tidak langsung maka reaksi yang terjadi akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini dapat dilihat dari nilai aktivitas urikase saat inkubasi 25 menit antara pengukuran langsung dan tidak langsung secara berturut-turut 0,2208 U/mL dan 0,0029 U/mL. Nilai aktivitas tersebut menunjukkan bahwa hasil inkubasi 25 menit masih sangat sedikit untuk mengukur produk H2O2 yang dirubah menjadi kuinonimin, sehingga diperoleh aktivitas yang kecil pada metode spektrofotometri visible.en_US
dc.description.sponsorshipdrh. Wuryanti Handayani, M.Si Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectBuferen_US
dc.subjectHiperurisemiaen_US
dc.subjectHati Kambingen_US
dc.subjectSpektrofotometrien_US
dc.subjectUrikaseen_US
dc.titlePembandingan Metode Pengukuran Aktivitas Ekstrak Kasar Urikase Hati Kambing pada Variasi Jenis Buferen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKimiaen_US
dc.identifier.pembimbing1drh. Wuryanti Handayani, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.Den_US
dc.identifier.validatortaufiken_US
dc.identifier.finalizationtaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record